SOLOPOS.COM - Staf Grojogan Sewu, Tawangmangu, memperagakan sebagai pengunjung saat simulasi terbatas operasional objek wisata Grojogan Sewu Minggu (5/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pengelola objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar melaksanakan simulasi terbatas operasional objek wisata tanpa melibatkan pengunjung, Minggu (5/9/2021). Simulasi bertujuan sebagai upaya mendapatkan izin operasional dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Simulasi dilakukan oleh pengelola mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB melibatkan perwakilan paguyuban pedagang, PHRI Karanganyar, Pemkab Karanganyar, dan BKSDA Jateng. Pengelola mempraktikan skenario penerapan prokes ketika beroperasi di tengah kondisi pandemi Covid-19 di depan Pemkab Karanganyar dan tim BKSDA Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: 60 Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19 di Karanganyar Dapat Bantuan Sembako dan Uang

Petugas Pemasaran Grojogan Sewu, Eko Wiyono, mengatakan simulasi sebagai upaya agar objek wisata mendapatkan izin operasional dari BKSDA Jateng. Menurutnya, ditutupnya sementara Grojogan Sewu berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar yang bergantung pada Grojogan Sewu. Sehingga, dia berharap, melalui simulasi BKSDA Jateng bisa memberikan izin operasional.

“Simulasi ini upaya dari kami. Karena sudah tutup sebulan lebih ini berdampak besar ternyata terhadap ekonomi sekitar. Banyak masyarakat yang roda ekonominya tidak bergerak karena tidak bisa berjualan dan menjajakan jasanya karena penutupan objek wisata,” ungkap dia.

Eko menjelaskan setelah adanya simulasi pihaknya masih belum mendapatkan kepastian dari BKSDA Jateng. Pengelola saat ini masih menunggu keputusan BKSDA Jateng terkait perizinan operasional.

“Kalau responsnya sebenarnya tadi bagus. Pemkab Karanganyar bahkan mensupport kami juga. Tapi kembali lagi, semua keputusan ada di BKSDA Jateng yang menaungi Grojogan Sewu. Semoga ada harapan untuk bisa kembali beroperasi. Pembatasan berapapun dari kapasitas normal tidak apa-apa yang penting diizinkan dulu,” jelas dia.

Baca Juga: Operasi Lalu Lintas di Tawangmangu, 50 Orang Diberi Tilang

Pengelola Grojogan Sewu, Sukirdi, mengatakan meskipun masih tutup, namun dia mengakui banyak masyarakat dan biro wisata yang menanyakan. Namun, lantaran belum adanya izin dari BKSDA Jateng, pihaknya belum bisa membuka objek wisata Grojogan Sewu hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya