SOLOPOS.COM - Rawannya ruas jalur wisata Imogiri-Dlingo membuat warga setempat swadaya memasang rambu peringatan di beberapa titik rawan kecelakaan, Senin (8/1/2018).(Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Ruas jalan Dlingo-Pathuk masih minim penerangan jalan meski kini menjadi salah satu jalur wisatawan

Harianjogja.com, BANTUL-Ruas jalan Dlingo-Pathuk masih minim penerangan jalan meski kini menjadi salah satu jalur wisatawan. Sebagian besar penerangan jalan merupakan swadaya milik warga atau pengelola objek wisata setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ruas jalan tersebut hanya dilengkapi lampu PJU di beberapa titik. Sedangkan sisanya merupakan lampu milik warga setempat yang dipasang hingga ke sisi jalan.

Jalur Dlingo-Pathuk sendiri kini banyak dilewati wisatawan yang ingin menuju objek wisata Watu Amben dan Pinus Pengger. Masyarakat setempat juga kerap menggunakan jalur yang juga menjadi alternatif menuju Pleret ini.

Sumar, pengelola obwis Pinus Pengger mengatakan jalur dari arah Pathuk belakangan ini sudah cukup terang. “Sudah lumayan, terbantu warga sedangkan lampu dari pemerintah belum ada,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (26/2/2018).

Untuk wilayah sekitar objek wisata ini, pengelola memang memasang sejumlah lampu penerangan secara swadaya. Namun, ia mengakui adanya kebutuhan penerangan di sepanjang ruas jalan tersebut agar pengunjung lebih nyaman dan aman. Terlebih lagi, obwis yang dikelolanya beroperasi hingga 12 malam dan bisa dikunjungi hingga 1.000 orang.

Muna, salah satu wisatawan yang berkunjung menyadari jika penerangan yang ada masih kurang memadai. Hal ini menurutnya cukup mengkhawatirkan karena jalur jalan yang berkelok-kelok.

“Kalau tidak terbiasa padahal gelap kan bahaya juga,” katanya. Aspal jalur tersebut juga belum sepenuhnya mulus dan masih ada bolong di beberapa titik meskipun tidak banyak.

Sementara itu, Cahyadi, warga Terong, Dlingo mengatakan lampu penerangan jalan umum Dlingo-Pathuk memang sudah ada beberapa waktu belakangan. Jumlahnya memang tidak banyak dan banyak yang merupakan lampu seadanya milik warga. “Sudah ada meskipun tidak banyak yang PJU diambil langsung dari PLN,” katanya.

Bahkan, dari jumlah yang sedikit dan baru dipasang itu beberapa menurutnya sudah rusak padahal usianya belum sampai 3 bulan. Karena itu, ia berharap agar penerangan bisa ditambah secara bertahap agar memudahkan warga.

Selain adanya objek wisata hingga malam hari, banyak juga masyarakat yang melintasi jalur tersebut hingga tengah malam. Lebih lanjut, pria ini juga mengatakan jika jalur Dlingo-Pleret bahkan sama sekali belum memiliki penerangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya