SOLOPOS.COM - Vaksin AstraZeneca. (ft.com)

Solopos.com, JAKARTA-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat bicara terkait manfaat vaksin AstraZeneca. Hal ini menyusul isu yang menggoyang salah satu vaksin Covid-19 ini.

WHO menyatakan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkan. Karena itu WHO merekomendasikan vaksinasi untuk dilanjutkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saat ini, WHO menganggap bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya dan merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan," demikian seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (17/3/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti kabar yang beredar, banyak negara di Uni Eropa menunda sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca mengingat adanya kejadian pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin.

Sementara negara-negara lainnya di Uni Eropa yang menerima informasi yang sama, telah memutuskan tetap untuk menggunakan vaksin tersebut dalam program vaksinasi mereka.

European Medicines Agency (EMA) akan merilis temuannya  dan mengatakan tengah menyelidiki laporan 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa dari 5 juta penerima vaksin AstraZeneca. Secara total, 45 juta suntikan Covid-19 telah dikirim ke seluruh wilayah.

WHO mengatakan Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin saat ini tengah menilai dengan cermat soal data keamanan terbaru yang tersedia untuk vaksin AstraZeneca.

"Setelah peninjauan tersebut selesai, WHO akan segera mengkomunikasikan temuan tersebut kepada publik," kata WHO dalam pernyataannya sehari setelah para ahli bertemu seperti dikutip dari detikcom.

Ditangguhkan di 15 negara Eropa, vaksin Corona AstraZeneca disorot juga di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan vaksin asal Inggris ini tidak digunakan sembari menunggu kajian keamanan.

"Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan," tegas BPOM dalam keterangan resminya, Rabu (17/3/2021).

Indonesia telah mendapatkan 1,1 juta vaksin AstraZeneca produksi Korea Selatan melalui jalur multilateral yakni fasilitas COVAX. Vaksin tersebut saat ini disimpan di PT Bio Farma, menunggu kajian dan evaluasi BPOM sebelum bisa didistribusikan untuk vaksinasi.

Dalam keterangan resminya, BPOM memastikan bets atau batch vaksin AstraZeneca yang masuk ke Indonesia berbeda dengan yang ditangguhkan di Eropa. Meski demikian, BPOM akan mengevaluasi lebih lanjut bersama tim pakar KOMNAS Penilai Obat, KOMNAS PP KIPI dan ITAGI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya