SOLOPOS.COM - Herlin Susilowati menunjukkan wayang mini buatannya di rumahnya di Jl. Imam Bonjol gang Jati Jajar No. 2, Kelurahan Kelgen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Kamis (20/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Herlin Susilowati mengakui perjuangannya untuk mengembangkan dan memasarkan produk kerajinan wayangnya memang tidaklah mudah. Kini produknya sudah dipasarkan di 11 gerak Carefour di Jatim.

Ia pun mulai merasakan manisnya perjuangan yang telah dilakoninya belasan tahun silam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ribuan produk telah dihasilkan dari tangan warga Jl. Imam Bonjol, Gang Jati Jajar No. 2, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun itu. Meski lumpuh sejak kecil, dia tidak pernah patah semangat untuk tetap produktif.

Wanita yang akrab dipanggil Erlin ini mengaku beruntung menjadi salah satu pelaku UMKM yang mendapat pembinaan dari Pemkot. Pembinaan itu berdampak pada peningkatan pemasaran produknya.

Wanita Difabel Asal Madiun Ini Sukses Jadi Pengrajin Wayang Mini

“Sejak ikut pembinaan itu, produk saya mulai banyak diorder. Pesanan sampai banyak banget, padahal tangan cuma dua. Akhirnya saya bikin komunitas Karya Budaya. Ya itu kelompok yang membantu saya memproduksi kalau ada pesanan dalam jumlah besar,” jelas dia, Kamis (20/2/2020).

Produk wayang mini dan wayang hiasannya pun mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Saat ada tamu kedinasan di Pemkot biasanya juga berkunjung ke sanggarnya untuk melihat proses produksi wayang.

“Tidak hanya tamu kedinasan dari Pemkot, biasanya tamu dari Unipma [Universitas PGRI Madiun] juga kadang berkunjung ke sini. Kadang tamu-tamu dari luar negeri juga berkunjung ke sini,” ujarnya.

Ngeri! Polwan Ini Didatangi Arwah Untuk Bantu Ungkap Kejahatan

Erlin menuturkan saat ini produknya juga sudah mengisi etalase-etalase di supermarket Carrefour. Tak tanggung-tanggung, ada 11 cabang Carrefour di Jawa Timur yang memamerkan dan menjual wayang mini serta wayang hias hasil kreasinya.

Dari 11 gerai Carrefour itu, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp600.000/bulan. Namun, uang ini biasanya diambil enam bulan sekali. Meski tidak terlalu besar, istri Didit Juniawan ini mengaku bangga hasil kreasinya bisa tembus di supermarket nasional. Karena proses memasukkan produk ke tempat itu juga butuh perjuangan.

Selain memaksimalkan pasar luring (luar jaringan/offline), ia juga menggenjot pemasaran secara daring (dalam jaringan/online). Melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram, Erlin rutin mempromosikan hasil kreasinya di laman media sosialnya.

Rayakan Hari Jadi Ke-275, Begini Sejarah Nama Pacitan Berawal

Medsos memang cara paling mudah untuk berpromosi. Ia pun kini mempunyai pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa waktu lalu, ia baru saja mengirim pesanan dari Medan, Balikpapan, hingga Samarinda.

“Biasanya yang beli dari luar Jawa itu pengrajin mahar. Mereka biasanya sekali order lima pasang wayang. Nanti digunakan untuk kreasi mahar,” jelas dia.

Penghasilannya dari membuat wayang mini dan wayang hiasan ini pun cukup menjanjikan. Saat orderan sepi per bulan bisa mendapatkan Rp500.000, saat orderan lagi ramai penghasilannya bisa mencapai Rp5 juta per bulan.

Palsukan Gelar, Bakal Calon Bupati Kediri Ditangkap Polisi

Penghasilannya bisa terpacu saat ada kegiatan bazar produk kerajinan di dalam kota maupun di luar kota. Penghasilan tersebut belum termasuk dari penjualan yang ada di sebelas gerai Carrefour.

Wayang hasil kreasinya dijual dengan harga mulai Rp5.000 sampai Rp50.000 per unit tergantung ukuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya