SOLOPOS.COM - Pencanangan posko siaga candi di Terminal Tirtonadi, Solo, Kamis (1/4/2021). (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Wakil Wali Kota atau Wawali Solo, Teguh Prakosa, menilai larangan mudik saat Lebaran membuat posisi pemerintah daerah dalam dilema.

Sebagaimana terjadi pada tahun lalu, meski sudah ada larangan, banyak pula masyarakat yang nekat mudik atau pulang kampung menjelang Lebaran. Maka dari itu, Teguh melanjutkan khususnya untuk penumpang Terminal Tirtonadi Solo ada antisipasi dengan mendirikan posko siaga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Posko siaga yang buka mulai 1 April 2021 itu dilengkapi dengan ruang isolasi. Jika ada indikasi terpapar Covid-19, penumpang bus yang turun di terminal tersebut akan langsung diarahkan ke ruang isolasi dengan pengawasan ketat petugas Puskesmas Pembantu Gilingan.

Baca Juga: Banjir Meluap Ke Jalan Jatiroto Wonogiri, Mobil Berisi 3 Orang Terseret Arus

Kendati begitu, Wawali Solo tersebut menegaskan Posko Siaga Candi Terminal Tirtonadi bukan hanya dalam rangka menyambut Lebaran karena pemerintah pusat sudah melarang mudik. Posko siaga itu akan beroperasi sampai kondisi pandemi benar-benar pulih.

Posko pada fasilitas umum ini merupakan sinergi antara Satgas Covid-19 Pemkot Solo, pengelola terminal, dan Polresta Solo. “Saat KLB sepi, sekarang new normal masyarakat mulai beraktivitas. Hal terpenting itu masyarakat yang bepergian tertib prokes. Kami juga imbau kalau tidak mendesak enggak perlu mudik,” katanya, Kamis.

Teguh memaparkan terkait antisipasi mudik, Pemkot bersinergi dengan berbagai pihak. Sementara itu, Wakapolresta Solo, AKBP Deny Heryanto, menjelaskan posko siaga di Terminal Tirtonadi ini mengadopsi Kampung Tangguh Siaga Candi atau Tangguh Nusantara.

Baca Juga: Tutup Selama Pandemi, Museum Sangiran Sragen Buka Lagi Mulai 10 April

Antisipasi Kasus Covid-19

Menurutnya, ini sebagai langkah antisipasi jika ditemukan kasus Covid-19 penumpang bus di Terminal Tirtonadi. Selanjutnya, yang bersangkutan bakal diperiksa lebih lanjut oleh tenaga medis dari Puskesmas Pembantu Gilingan.

“Setelah itu, ia nanti diarahkan ke mana. Apakah masuk karantina Donohudan atau ke mana. Pintu masuk Kota Solo banyak, pasti dijaga dengan melibatkan banyak pihak di Posko Terpadu,” ujarnya.

Pantauan Solopos.com, Kamis, para penumpang yang masuk terminal tidak semua mau mengukur suhu tubuhnya pada thermo scanner di dua pintu masuk terminal bagian depan dan belakang. Mereka baru mau mengukur suhu tubuh saat ada petugas yang mengarahkan.

Baca Juga: FKKD Sragen Soroti Hilangnya Passing Grade Pada Uji Kompetensi Pengisian Perdes

Selain itu, banyak sopir maupun awak bus tak memakai masker di area terminal. Salah satu penumpang bus, Rianti, mengaku sebenarnya cukup khawatir jika mesti bepergian menggunakan bus pada masa pandemi Covid-19.

Namun demikian, ia tak memiliki pilihan transportasi lain untuk pergi ke tempat cukup jauh. “Iya, cukup sering ke rumah saudara di Pacitan. Khawatir iya, tapi mau bagaimana lagi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya