SOLOPOS.COM - Petugas dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klaten bersama komunitas pencinta cagar udaya mengukur batu diduga cagar budaya di kawasan Watu Sigong, Dukuh Kroman, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kamis (29/7/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 11 batu misterius yang dipahat halus terserak pada gundukan tanah di Dukuh Kroman, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten.

Belasan batu itu berbentuk sama menyerupai gong dan berukuran seragam dengan masing-masing setinggi 35 sentimeter dan berdiameter 65 sentimeter. Di sekitar batu-batu itu, warga setempat pernah mendengar alunan musik karawitan layaknya dari perangkat gamelan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara belasan batu itu, ada batu menyerupai bagian kemuncak (puncak atap candi). Ada pula batu yang sekilas menyerupai tatakan saron. Batu yang menyerupai tatakan saron tersebut diperkirakan jaladwara (batu saluran air pada candi atau patirtan).

Jadi Ramai Gegara Viral di Instagram, Ini Keistimewaan Bakso Pak Min Solo

Oleh warga setempat, belasan batu misterius itu dikenal dengan nama Watu Sigong. Salah satu alasan pemberian nama Sigong itu tak lain lantaran bentuk belasan batu menyerupai gong.

Selain bentuknya yang menyerupai salah satu instrumen gamelan, nama Watu Sigong diberikan lantaran kerap terdengar alunan karawitan dari kawasan batu itu berada. Padahal, batu berada di antara pekarangan tanah kas desa serta milik warga.

Harga Tembus Rp1 Juta/Gram, Warga Soloraya Serbu Investasi Emas

Misteri Suara Gamelan Belum Terungkap

“Pada malam-malam tertentu itu sering terdengar karawitan yang sumber suaranya dari sini [kawasan Watu Sigong]. Namun, ketika warga mendatangi lokasi [kawasan Watu Sigong], suara karawitan itu menghilang,” kata Sekretaris Desa Mranggen, Parsidi, saat ditemui Solopos.com di kawasan Watu Sigong, Kamis (29/7/2020).

Hanya saja, suara gamelan itu kini jarang terdengar lagi. Parsidi tak tahu pasti penyebab suara gamelan itu kini jarang terdengar. Soal misteri suara gamelan yang diyakini bersumber dari kawasan Watu Sigong hingga kini juga belum terungkap.

Solopos Hari Ini: Waspada Klaster Perkantoran

Menurut Parsidi, Watu Sigong sudah berada di lokasi tersebut secara turun-temurun. “Sejak saya kecil batu-batu ini sudah ada,” urai dia.

Selama ini, batu-batu misterius tersebut dibiarkan terserak pada gundukan tanah. Watu Sigong seakan dikeramatkan oleh warga setempat. Tak ada satu pun warga yang pernah memindahkan batu-batu tersebut.

“Tidak ada yang berani untuk memindah selama ini. Karena tidak ada yang berani memindah sampai saat ini tidak ada kejadian di sini. Tetapi kepercayaan mistis masih melekat,” ungkap Parsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya