SOLOPOS.COM - Watu Kelir Kamimuncar (Instagram/@iswahyudi_26)

Solopos.com, KEBUMEN — Watu Kelir yang merupakan bagian dari kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini memiliki dinding batu alami yang merupakan hasil dari proses geologis. Bagian batu yang berwarna merah memanjang hingga 100 meter merupakan jenis bebatuan rijang (flint) dan bagian atasnya yang menggelumbung adalah hasil lava gunung berapi bawah laut di zaman purbakala.

Watu Kelir adalah bukti bahwa kawasan geopark ini awalnya daratan di kedalaman laut Samudra Hindia yang muncul ke permukaan karena aktivitas geologis pada 80 juta tahun yang lalu. Namun bagi masyarakat setempat, tempat ini sarat dengan hal-hal berbau mistis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Kisah Prison Break Ala Johny Indo Menjebol Nusakambangan

Ditiik dari sebuah kanal Youtube, Sabtu (8/1/2021), penamaan Watu Kelir yang berarti batu pertunjukan wayang kulit ini konon berasal dari kejadian mistis. Saat itu warga setempat sering melihat pertunjukan wayang gaib yang terjadi di sekitar Sungai Kalimancur. Selain itu, mereka juga sering mendengar suara gamelan.

Masyarakat setempat meyakini dinding batu berwarna merah tersebut adalah perwujudan sebuah kelir atau panggung pertunjukan wayang. Sementara suara gamelan berasal dari bebatuan lava basal yang menggelembung, berbentuk seperti kenong dan gamelan, yang ada di atasnya. Meskipun sudah ada penjelasan secara sains dari ahli geologis, masyarakat setempat lebih mempercayai mitos tersebut.

Baca juga: Ombak Pantai Parangtritis: Favorit Peselancar, Tapi Mematikan

Sampai saat ini mereka juga meyakini jika di kawasan Watu Kelir tersimpan benda-benda keramat seperti jimat yang bagi masyarakat sekitar diyakini sebagai benda pembawa keberuntungan. Dilansir dari berbagai sumber, konon bunyi yang didengar juga berupa semacan suara pukulan perkusi. Selain itu, kadang terdengar juga suara tangis manusia dari arah Watu Kelir yang jaraknya sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk masa itu.

Anehnya lagi, masyarakat sekitar seakan memiliki pantangan untuk menceritakan kejadian-kejadian mistis tersebut terhadap orang asing. Belum diketahui alasan jelasnya terkait pantangan menceritakan kejadian mistis itu lebih terperinci.

Baca juga: Korban Jebakan Tikus Berlistrik Berjatuhan, Ini Reaksi Polda Jateng

Masyarakat setempat juga meyakini bahwa Watu Kelir adalah batas dua dunia, yaitu dunia fana yang saat ini ditinggali dan dunia alam gaib. Kelir sendiri juga memiliki makna tirai pembatas, oleh sebab itu watu kelir adalah pembatas dua kehidupan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya