SOLOPOS.COM - Prasasti Nglaroh alias Watu Gilang Wonogiri. (Youtube)

Solopos.com, WONOGIRI — Prasasti Nglaroh, Watu Gilang, yang berada di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, merupakan tempat bersejarah bagi warga Kabupaten Wonogiri. Tempat ini merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Kamis (24/2/2022), batu tersebut merupakan tempat Raden Mas Said mengatur strategi mengusir penjajah Belanda. Kini, batu berupa lempengan pipih dengan panjang sekitar 45 cm itu dibuatkan monumen khusus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Batu itu berada di pekarangan warga Dusun Nglaroh, Desa Pule, Sodimejo. Batu tersebut memiliki lima lekukan pada permukaannya yang yang digunakan sebagai simulasi strategi perang gerilya dengan bantuan batu-batu lebih kecil.

Baca juga: Profil Wonogiri, Kabupaten Terluas & Tersepi Se-Jawa Tengah

Mulanya, Raden Mas Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya melakukan perjalanan untuk keluar dari kraton dan mencari wilayah baru akibat konflik dengan sang raja. Raden Mas Said bersama pengikutnya tiba di suatu daerah untuk menghimpun kekuatan dan mendirikan pemerintahan baru.

Tempat perundingan ini terjadi di Dusun Nglaroh pada Rabu Kliwon, 3 Rabiul Awal tahun 1666 Jimakir, Windu Sengara, Candra Sengkala Rasa Retu Ngoyak Jagad atau pada tanggal 19 Mei 1741 yang kini diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Dusun Nglaroh Selogiri, Pusat Pemerintahan Wonogiri yang Pertama?

Di tempat ini Raden Mas Said bersama pengikutnya serta dukungan masyarakat Nglaroh menggunakan Watu Gilang untuk mengatur strategi perang untuk menentukan hari secara hitungan jawa yakni Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Raden Mas Said membentuk Punggowo Baku Kawandoso Joyo bersama pengikut setianya di tempat ini.

Dalam perjuangannya Raden Mas Said berikrar yakni Pamoring Kawula Gusti sebagai pengikat batin pemimpin dengan rakyatnya yakni Ti Ji Ti Beh, Mati Siji Mati Kabeh dan Mukti Siji Mukti Kabeh. Raden Mas Said juga mencetuskan Tri Darma yakni Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrukebi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya