SOLOPOS.COM - Warga kerja bakti di rumah milik warga yang terdampak puting beliung di Lingkungan Seper, Kelurahan Balepanjang, Kabupaten Wonogiri, Kamis (11/8/2022). (Istimewa/Mulyono)

Solopos.com, WONOGIRI — Masyarakat Wonogiri diimbau agar lebih berhati-hati saat berlangsung musim pancaroba alias pergantian musim kemarau ke musim penghujan. Sebab saat pergantian musim berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan lebat.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menyusul peristiwa puting beliung yang menyebabkan beberapa rumah warga rusak dan menumbangkan pohon besar di Kelurahan Balepanjang dan Desa Jeporo, Jatipurno, Wonogiri, Rabu (10/8/2022). Meski puncak kemarau 2022 terjadi di Agustus, tetapi di sebagian wilayah Wonogiri sudah mulai terjadi pergantian musim. 

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat pergantian musim, biasanya muncul angin kencang atau puting beliung. Hal yang terjadi di Jatipurno itu juga terjadi di daerah lain, seperti Jatiroto dan Tirtomoyo. Hanya, kekuatannya tidak sebesar di Jatipurno,” kata Bambang ketika dihubungi Solopos.com via telepon WhatsApp (WA), Kamis (11/8/2022).

Dia mengimbau agar ranting dan cabang pohon yang sekiranya mengganggu lebih baik dipotong. Hal itu dapat menurunkan potensi terjadi pohon tumbang karena beban pohon menjadi ringan. 

“Jangan sampai ada kejadian orang meninggal karena tertimpa pohon, seperti yang pernah terjadi di Jatisrono dan daerah lain beberapa waktu lalu [pemangkasan pohon juga perlu dilakukan di dekat kabel listrik],” ujar dia.

Baca Juga: Kelurahan Balepanjang Wonogiri Kerap Dilanda Angin Kencang, Kok Bisa?

Warga juga diwajibkan memperhatikan keadaan rumah masing-masing. Angin kencang dapat dengan mudah merobohkan rumah yang tidak kokoh. Pengecekan dan renovasi rumah secara berkala perlu dilakukan guna memastikan rumah tersebut layak huni.

Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, menambahkan terjadi hujan lebat disertai angin kencang di Desa Jeporo dan Kelurahan Balepanjang, Kecamatan Jatipurno, Rabu (10/8/2022). Kejadian tersebut menyebabkan satu rumah rusak, pohon tumbang, dan jaringan listrik di daerah terdampak rusak. Setelah kejadian, warga bersama sukarelawan desa, tim kecamatan, polsek, dan koramil bekerja bakti di daerah terdampak puting beliung.

“Angin ribut dan hujan lebat mengakibatkan dua tiang listrik roboh, instalasi listrik rusak berat, dua pohon petai dan satu pohon sengon roboh di Desa Jeporo. Sedangkan di Kelurahan Balepanjang satu rumah warga rusak. Tidak ada korban jiwa. Tapi total kerugian material mencapai Rp27 juta,” kata Mawan saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya