SOLOPOS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Sandra MP Linthin (tengah), ketika menunjukan bukti kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Masyarakat Jawa Tengah nampaknya harus lebih hati-hati dalam memilih produk kosmetik. Berdasarkan temuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, ada 35 produk kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) atau berbahya.

Selama dua pekan, BPOM Semarang melakukan pengawasan secara intensif di kabupaten dan kota se Jawa Tengah. Hasil pengawasan menemukan, dari 54 distribusi produk kosmetik, sebanyak 19 kosmetik memenuhi ketentuan. Sedangkan 35 kosmetik tidak memenuhi ketentuan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita periksa 54 lokasi dari 18-29 Juli 2022. Rinciannya ada 37 toko swalayan dan grosir, 17 salon dan klinik. Temuannya ada 35,2 persen produk yang sudah memenuhi ketentuan. Tapi ada 64,8 persen tidak memenuhi ketentuan. Meliputi 26 toko dan sembilan salon. Rata-rata produknya dari impor yang sudah rusak dan kedaluwarsa. Malahan ada yang pakai bahan berbahaya,” kata Kepala BPOM Semarang, Sandra MP Linthin di Kantornya, Senin (1/8/2022).

Terkait total produk keseluruhan, ungkap Sandra, ada sebanyak 328 item yang terdiri 2.446 bungkus. Hasil penindakan dari petugas gabungan dengan total nilai ekonomi Rp 61,4 juta.

Baca Juga: 9 Salon Kecantikan di Jateng Produksi Kosmetik Berbahan Pewarna Tekstil

“Paling banyak ditemukan jenis masker impor yang dari China. Kemudian lainya ada blush on, lipstik dan eye shadow,” beber dia.

Sandra juga menyampaikan, bagi ibu-ibu yang kerap membeli kosmetik agar lebih teliti saat memilih produk. Pasalnya, kosmetik yang mengandung merkuri cukup mudah dideteksi.

“Kalau ada kosmetik yang pakai merkuri bisa dideteksi dari penampakan dari luarnya. Buat yang suka pakai masker wajah bisa dicek apakah pelembabnya merata atau tidak. Kalau tidak merata dan kelihatan ada bintik-bintik putihnya, nah itu pasti mengandung merkuri. Yang mengandung retinokesit dan hidrokuinon masih sulit dideteksi,” tutur dia.

Baca Juga: 1 Korban Begal di Semarang Kritis, Luka Bacokan hingga Tembus Paru-Paru

Sekadar informasi, kosmetik sebagai produk kecantikan sangat berbahaya bila ditambahi dengan zat merkuri, retinokesit dan hidrokuinon. Sebab, bisa memicu penyakit mematikan seperti kangker kulit dan kangker hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya