Solopos.com, SALATIGA – Sebanyak 10 orang anak di bawah umur telah tertular Covid-19 atau virus corona melalui transmisi lokal di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Dua remaja di antaranya dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Selasa (16/6/2020).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, Siti Zuraidah, saat menyampaikan update data kasus Covid-19, Selasa siang.
Zuraidah menyebutkan per Selasa ada tambahan 13 kasus positif Covid-19 di Kota Salatiga.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Melonjak Lagi! 14 Kasus Baru Positif Covid-19 di Grobogan, Termasuk 5 Balita
Dari 13 orang yang dinyatakan positif itu, dua di antaranya anak di bawah umur atau remaja putri berusia 15 tahun dan 11 tahun. Keduanya tertular Covid-19 melalui transmisi lokal di Salatiga alias tertular dari lingkungan mereka sehari-hari.
“Penularan ke anak sudah banyak. Salatiga kasusnya sudah 10 anak. Tertular dari mana? Dari masyarakat. Salatiga sudah transmisi lokal, tertular dari masyarakat yang kita tidak tahu,” ujar Zuraidah.
Kasus Covid-19 Meningkat di Pasar Temanggung, Ganjar: Jangan Cuma Ditutup!
Dengan banyaknya korban transmisi lokal Covid-19, Zuraidah mengatakan saat ini banyak masyarakat Salatiga yang terlena penerapan new normal. Kondisi ini membuat mereka lupa bahaya penularan virus corona atau Covid-19.
Zuraidah pun meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol perlindungan dan pencegahan Covid-19. Protokol itu antara lain menerapkan jaga jarak atau physical distancing, menghindari kerumunan, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Bintang Emon Dilaporkan ke Kominfo, PSI Bantah Terkait Si Pelapor
Jangan Diajak Bepergian
Selain itu, Zuraidah juga berpesan masyarakat untuk memberikan perlindungan terhadap kelompok rentan seperti anak-anak dan orang lanjut usia (lansia). Meningkatnya kasus transmisi lokal membuat anak dan lansia kian rentan tertular Covid-19.
“Untuk yang punya bayi atau balita, jangan dibawa ke mana-mana kalau tidak penting. Jangan dibawa ke pasar, atau tempat kerumunan. Anak-anak juga jangan dibiarkan bermain tanpa pelindung diri. Kita enggak bisa menyalahkan siapa pun. Virus ini sudah ada di antara kita, karena transmisinya lokal,” tutur Zuraidah.
Bintang Emon Diserang, Istana Bantah Gerakkan Akun-Akun Buzzer
Sementara itu, dengan tambahan 13 pasien, total hingga kini jumlah kasus positif Covid-19 di Salatiga mencapai 64 kasus, termasuk dari transmisi lokal. Dari jumlah sebanyak itu, 37 pasien masih dirawat, dan 27 orang dinyatakan sembuh.
118 OTG
Sedangkan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) tersisa 62 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 3 orang, dan orang tanpa gejala (OTG) 118 orang.
“Untuk PDP hari ini ada yang meninggal dunia, namun hasil swab belum diketahui,” ungkap Zuraidah.
Kapasitas Lab Tes Covid-19 di Indonesia Tak Optimal, Alasannya Jam Kerja
Terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga, Yuliyanto, menanggapi temuan kasus baru yang juga berasal dari transmisi lokal. Menurutnya, tambahan 13 pasien itu berasal dari tes Covid-19 yang digelar secara masif, baik rapid test maupun swab test.
Pihaknya akan menggencarkan tes Covid-19 guna menemukan persebaran virus corona di wilayahnya. “Dengan tes secara masif, kita bisa menemukan orang yang terpapar Covid-19. Dengan demikian, kita bisa melakukan pemetaan. Enggak apa-apa, kalau dengan itu jumlah kasus yang ditemukan semakin banyak. Justru bisa langsung ditangani. Kita transparan,” ujar Wali Kota Salatiga itu.
Sebagian Guru di Solo Gaptek, Tak Bisa Pakai Zoom
Yuliyanto menambahkan hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan sekitar 4.000 tes Covid-19 kepada masyarakat Salatiga. Ini sekaligus untuk penelusuran transmisi lokal Covid-19 di Salatiga. “Target kami 6.000 tes. Saat ini sudah kita gelar 4.000 tes, berarti masih tersisa 2.000,” terangnya.