Waspada! Semua Desa di Tawangmangu Karanganyar Rawan Longsor

Solopos.com, KARANGANYAR – Kawasan Tawangmangu, Karanganyar, yang berada di kaki Gunung Lawu rawan longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mendeteksi seluruh desa /kelurahan di Kecamatan Tawangmangu memiliki titik rawan longsor.

Analasis tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (13/8/2020). Dia mengatakan 10 kelurahan dan desa memiliki potensi yang sama terhadap ancaman bencana tanah longsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, Kecamatan Tawangmangu memiliki tiga kelurahan, yakni Tawangmangu, Blumbang, Kalisoro. Serta tujuh desa yaitu Bandardawung, Gondosuli, Karanglo, Nglebak, Plumbon, Sepanjang, ddan Tengklik.

Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang? 

“Beberapa yang rawan longsor antara lain seperti di Tengklik dan Tawangmangu. Tapi pada dasarnya setiap desa di Tawangmangu itu semuanya ada titik rawan longsor yang bisa berpotensi terjadi bencana tersebut,” jelas Sundoro.

Meskipun begitu, berdasarkan laporan dari sukarelawan dan forum pengurangan risiko bencana di Tawangmangu, hingga saat ini belum terdapat retakan baru. Namun, beberapa metode mitigasi bencana sudah dilakukan agar tanah longsor tidak terjadi di kawasan Tawangmangu.

Soal Rusuh di Mertodranan Solo, Habib Syech: Indonesia Butuh Kemesraan, Jangan Saling Menyakiti

”Kami sudah melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana seperti menanam pohon vetivier, edukasi pembangunan untuk anti bencana seperti drainase harus kedap air agar tanah tidak jenuh air dan mudah longsor. Kami juga membentuk forum pengurangan risiko bencana yang baru ada di Kelurahan Tawangmangu untuk membantu kami dalam proses mitigasi bencana,” imbuh dia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, tanah longsor terparah di Tawangmangu terjadi di Ledoksari RT 004/ RW 012, Tawangmangu, Karanganyar pada 2007 silam. Akibat bencana tersebut, sebanyak 35 jiwa menjadi korban dan menyisakan trauma bagi keluarga yang selamat.