Solopos.com, SOLO — Anda harus waspada dan mengenali ciri-ciri dari modus penipuan secara online dengan memanfaatkan emosi korban, seperti mendapatkan hadiah menggiurkan.
Mungkin Anda pernah mengalami tiba-tiba mendapat telepon dan pesan dari nomor tak dikenal. Penipuan semacam itu baru-baru ini dialami salah satu artis kenamaan, Luna Maya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia terkena tipu Rp2 juta setelah mendapat telepon dari seseorang mengaku custemer service (CS) salah satu provider telekomunikasi Indonesia. Luna Maya diiming-imingi uang Rp800.000 dari pengumpulan poin.
Baca Juga : Ditelepon Oknum CS Provider, Luna Maya Kena Tipu Rp2 Juta
Ia menceritakan pengalamannya menjadi korban penipuan online itu di kanal YouTube miliknya, Selasa (1/2/2022). Nah, ada beberapa hal yang harus Anda waspadai agar terhindar dari korban penipuan online.
Dikutip dari Antara, Kamis (3/2/2022), berikut lima ciri penipuan online yang harus diwaspadai:
1. Hadiah menarik dan intimidasi
Penipu online sering memanfaatkan perasaan calon korban, seperti rasa penasaran, serakah atau takut, supaya mau mengikuti keinginan mereka. Dalam berbagai kasus penipuan online, calon korban sering diiming-imingi hadiah luar biasa, seperti tunjangan dari pemerintah atau saldo mata uang kripto.
Jika tidak menawarkan hadiah yang menggiurkan, penjahat akan mengintimidasi korban, seperti mengancam menyebarkan video korban yang sedang menonton film porno ke seluruh kontak.
Baca Juga : Nyaris! Remaja Ini Jadi Korban Penipuan Berkedok Giveaway Artis
Ketika mendapatkan email seperti itu dan Anda merasa ingin melakukan apa yang diminta pengirim, itu peringatan bahwa pesan tersebut penipuan.
2. Waktu singkat
Penjahat mengeksploitasi perasaan korban dengan sengaja memberikan tenggat waktu singkat agar korban yang sudah terbawa emosi menjadi terburu-buru mengikuti instruksi tersebut. Salah satu contoh, korban hanya memiliki waktu beberapa menit untuk mengklaim hadiah.
3. Desain amatir
Ketika mendapatkan pesan dari orang tak dikenal, baca baik-baik lalu nilai apakah berisi penipuan atau tidak. Pesan penipuan seringkali salah eja dan mengganti huruf dengan nomor untuk mengelabui penyaring spam.
Baca Juga : Penipuan Online Berkedok Minyak Murah, Ibu di Depok Rugi Rp2 Miliar
4. Mencari basis data
Penipu sering mengadakan survei atau meminta korban mengisi formulir dengan dalih urusan administrasi untuk mendapatkan hadiah. Korban juga diminta membaca ulasan palsu pemenang sebelumnya dari program tersebut.
Beberapa penipu terindikasi melibatkan orang lain untuk menyamar sebagai pengacara atau konsultan demi meyakinkan korban. Kaspersky menyarankan pengguna internet waspada jika mendapatkan formulir yang terlalu banyak meminta data tidak relevan.
5. Meminta biaya di awal
Trik favorit penipu online adalah meminta biaya di awal dengan alasan pendaftaran atau verifikasi. Jika tidak membayar, penipu bersikeras korban tidak bisa mendapatkan hadiah.
Baca Juga : Datangi Bareskrim, Tamara Bleszynski Diduga Jadi Korban Penipuan
Ada kalanya biaya yang diminta tidak besar, tetapi tetap berbahaya apalagi jika penipu tersebut sampai meminta data penting seperti nomor kartu perbankan.
Pada akhirnya, hadiah yang dijanjikan tidak pernah ada, tetapi korban bisa kehilangan uang lebih banyak.