SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita stroke (dukehealth.org)

Solopos.com, SOLO -- Pengidap stroke di Indonesia semakin meningkat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan menjadi penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.

Fakta tersebut diungkapkan Kepala Bagian Neurologi RSUD dr Moewardi Jebres, Solo, Rivan Danuaji, saat memperingati Hari Stroke Dunia Selasa (29/10/2019). Menurutnya, isu stroke harus semakin diperhatikan oleh masyarakat khususnya yang berusia di atas 25 tahun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pasalnya, saat ini jumlah penderita stroke menurut data statistik meningkat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

“Stroke ini memang menjadi salah satu perhatian kami. Karena setiap empat orang ada satu orang yang mengidap stroke. Memperingati hari stroke dunia ini kami ingin mengampanyekan kepada masyarakat pentingnya waspada terhadap kemungkinan stroke,” ucapnya kepada wartawan.

Menurut Rivan, di Indonesia peningkatan jumlah pengidap stroke meningkat hingga 45 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Warga diimbau untuk waspada dampak stroke bagi kehidupan setelah mengidap penyakit tersebut.

Pasalnya, stroke dapat mengubah total kehidupan seseorang meskipun sudah ada perkembangan teknologi kedokteran.

“Kalau sudah mengalami stroke, biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan akan besar bisa sampai ratusan juta rupiah. Makanya, di peringatan hari stroke dunia ini kami ingin menggemakan pentingnya mencegah daripada mengobati penyakit stroke. Kampanye dilakukan oleh semua rumah sakit di Indonesia,” imbuh dia.

Berdasarkan data yang dimiliki RSUD dr. Moewardi Solo, penyakit stroke menjadi penyebab kematian nomor dua. Diprediksi, 14,5 juta orang akan mengalami stroke yang berdampak meninggalnya 5,5 juta orang.

Meskipun begitu, bukan berarti stroke tidak bisa diobati karena tercatat sebanyak 80 juta orang di dunia selamat dari stroke dengan melakukan terapi, pencegahan, dan dukungan dari orang terdekat.

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi, Eko Haryati, mengatakan bentuk dukungan lain RSUD dr Moewardi terkait penyakit stroke dengan memberikan edukasi melalui live streaming instagram dan youtube.

Materi yang disampaikan terkait stroke dan penanganan dengan narasumber dokter ahli neurologi.

“Setelah melakukan kampanye kami melakukan diskusi melalui live streaming. Ada neuroedukasi dan narasumber dokter spesialis neurologi dr. Rivan Danuaji dan dr. Ervina. Nanti ada sesi tanya jawab juga,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya