SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR – BPBD Kabupaten Karanganyar, BPBD Provinsi Jateng, dan ESDM mewaspadai tanah longsor susulan di Dusun Sedayu, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu.

Mereka mewacanakan relokasi terhadap sejumlah warga yang tinggal di dekat tebing yang telah longsor pada Sabtu (5/12/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana alam berupa tanah longsor dan luapan air terjadi di sembilan desa/kelurahan di empat kecamatan di Kabupaten Karanganyar pada Sabtu. Akibat kejadian itu seorang warga Dusun Sedayu, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Harni, meninggal.

9 Saksi Diperiksa, Ada Tersangka Lain Kasus di Penembakan Mobil Bos Duniatex?

Harni tertimpa bangunan kamar mandi yang roboh dan material tebing belakang rumahnya longsor. Jenazah Harni ditemukan setelah tim SAR gabungan berupaya menggali bekas reruntuhan secara manual.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, menyampaikan mendampingi Pelaksana tugas (Plt) Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, Safrudin, dan perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng mengecek lokasi bencana alam di Kecamatan Tawangmangu.

Lokasi yang mendapat perhatian, menurut Sundoro, adalah Dusun Sedayu, Desa Tengklik dan Lingkungan Mogol, Kelurahan Tawangmangu.

"Mogol itu dicek karena bencana alam beberapa tahun lalu. Tetapi longsor ini [pada Sabtu lalu] skala kecil. Kami cek tanah longsor menutup akses jalan. Justru yang diwaspadai itu di [Dusun Sedayu] Tengklik. Kami cek dan menurut mereka berpotensi terjadi longsor susulan," kata Sundoro saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Senin (7/12/2020).

Kasus Covid-19  Naik Terus, RS di Solo, Klaten dan Sragen Ini Nyaris Overload

Pertimbangan mereka adalah terjadi retakan di tebing bagian atas yang longsor pada Sabtu lalu. Selain itu terdapat aliran air pada tebing.

Oleh karena itu, Sundoro menyampaikan telah berkoodinasi dengan Forkopimca Tawangmangu agar mengantisipasi tanah longsor susulan di wilayah tersebut. Terutama, saat hujan deras dan berlangsung lama.

"Berdampak jadi kalau hujan [warga] harus segera diungsikan. Saran dari BPBD Provinsi Jateng malah bisa relokasi. Tetapi kan tidak bisa langsung dan tiba-tiba. Kami harus memberikan pengertian, edukasi, dan pemahaman terhadap warga. Itu yang menjadi pekerjaan rumah kami," ungkap dia.

Sundoro menyebut pembahasan perihal kemungkinan relokasi bagi warga Dusun Sedayu, Desa Tengklik dilakukan tahun depan. Konsentrasi saat ini adalah meminta warga mengungsi ke tempat lebih aman pada kondisi tertentu.

5 Kasus Guru Silat Cabul, Ada yang Pakai Modus Transfer Tenaga Dalam

Di Dusun Sedayu, Desa Tengklik terdapat empat rumah yang terdampak tanah longsor pada Sabtu. Sundoro menceritakan kondisi tebing yang longsor. Menurut dia kemiringan tebing tajam sehingga berpotensi menyebabkan longsor susulan. Sundoro menilai kondisi tebing di Desa Tengklik menyerupai tebing yang longsor di Desa Menjing, Kecamatan Jenawi.

"Kondisinya nyaris seperti itu. Kemiringan tebing, tanaman di atas sudah ditebangi dan tanah gembur. Maka Dusun Sedayu di Desa Tengklik ini harus diwaspadai. Pilihan terdekat adalah mengungsi apabila hujan deras terjadi dalam waktu lama. Itu salah satu antisipasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya