SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KUDUS — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kenaikan tiga kali lipat pada tahun 2021 ini. Data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, sepanjang 2021 ini telah ditemukan 137 kasus demam berdarah. Jumlah ini lebih tinggi tiga kali lipat lebih dibanding tahun 2020, yang hanya mencapai 40 kasus.

“Rata-rata pada tidak tahun terkena demam berdarah. Mereka biasanya merasa baik-baik saja,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular DKK Kudus, Nuryanto, dikutip dari Murianews.com, Jumat (2/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Musim Hujan, Semarang Waspada Demam Berdarah

Nuryanto menyebut gejala demam berdarah masih ditanggapi sebagai sesuatu yang biasa oleh penderita. Alhasil, banyak penderita demam berdarah yang tidak dirujuk ke rumah sakit dan hanya diberi obat penurun panas.

Disinggung soal gejala demam berdarah, Nuryanto menyebutkan beberapa hal. Seperti panas lebih dari 39 derajat Celsius, panas lebih dari tiga hari, gangguan saluran pencernaan, muntah, nafsu makan berkurang, keringat dingin, dan gangguan psikologi (pada anak-anak).

Baca juga: Ini Loh Cara Pencegahan, Gejala, hingga Pengobatan Demam Berdarah

Lebih lanjut, dia mengimbau agar masyarakat taat periksa ke puskesmas atau rumah sakit ketika muncul gejala tersebut. Tujuannya untuk mendeteksi sejak dini adanya penyakit demam berdarah. “Ketika muncul gejala tersebut bisa langsung ke puskesmas atau rumah sakit karena di situ ada dokter yang lebih tahu. Jangan beli obat sendiri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya