SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes Hepatitis B. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Durasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Wonogiri masih empat jam pelajaran. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikud) Wonogiri belum menetapkan durasi penuh PTM seperti sebelum pandemi Covid-19 dan sekolah belum diizinkan membuka kantin.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, mengatakan satuan pendidikan di Wonogiri masih menerapkan sistem pembelajaran di sekolah sesuai Surat Edaran (SE) Diskdikbud nomor 420 tahun 2022. Siswa masih menerima empat jam pelajaran dalam sehari dan masuk enam kali dalam sepekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PTM dilaksanakan 100 persen dengan kuota siswa sesuai dengan kapasitas kelas. PTM tetap harus berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Durasi PTM 100 persen masih empat jam pelajaran dalam sehari. Kantin di sekolah pun belum diizinkan dibuka. Kebijakan itu belum berubah. Disdikbud belum berencana mengubah hal itu. Kebijakan yang dibuat tetap berdasarkan pada insturksi bupati (Inbup) Wonogiri. Jadi kami menunggu Inbup,” kata Bangun saat dihubungi Solopos.com melalui telepon WhatsApp, Senin (16/5/2022) sore.

Menyoal mitigasi wabah hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya di sekolah, Disdikbud Wonogiri belum membuat kebijakan khusus tentang hal itu. Disdikbud masih dalam tahap komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesahatan (Dinkes) Wonogiri.

Baca Juga: Dinkes Wonogiri Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Hepatitis Akut

Menurut dia, Sekretaris Daerah (Sekda) sudah mengeluarkan SE nomor 443.26/7956 tahun 2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut.

Salah satu pasal dalam SE tersebut, yaitu membangun dan memperkuat pelacakan lintas program dan lintas sektor, terutama di sekolah-sekolah. Mulai dari sekolah luar biasa, kelompok bermain hingga pendidikan lanjutan atas atau sederajat, serta pondok pesantren.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Wonogiri, Gino, menuturkan hal serupa. Saat ini Disdikbud masih dalam tahap koordinasi dengan Dinkes Wonogiri tentang tindakan preventif hepatitis akut di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Disdikbud Wonogiri Tekankan Prokes dan PHBS

Disikbud belum memberikan imbauan khusus tentang bagaiamana proses pembelajaran di sekolah setelah muncul penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

“Hepatitis akut ini adalah hal baru setelah wabah Covid-19. Kami masih belum tahu secara jelas bagaimana sebenarnya penyakit hepatitis itu. Disdikbud tidak memiliki kompetensi tentang hal itu. Sehingga kami menunggu arahan dari yang lebih berwenang [Dinkes Wonogiri perihal bagaimana sebaiknya proses pembelajaran dilakukan setelah muncul hepatitis akut],” kata Gino saat ditemui Solopos.com di kantor Disdikbud Wonogiri, Kamis (12/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya