SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Bencana gempa bumi rawan atau berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah (Jateng). Terlebih di Jateng terdapat sesar atau patahan aktif yang berpotensi memunculkan gempa darat yang berpotensi menyebabkan kerusakan cukup parah.

Baru-baru ini, Indonesia tengah dibuat berduka dengan musibah gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 itu menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Musibah gempa bumi ini pun tidak bisa diprediksi atau bisa datang sewaktu-waktu. Apalagi, di Indonesia terdapat berbagai sesar atau patahan aktif yang rawan memunculkan gempa, termasuk di Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, seluruh wilayah di Jateng berpotensi mengalami gempa. Hal tersebut dikarenakan terdapat 13 sesar aktif yang berpotensi memunculkan gempa di daratan di sepanjang sisi barat hingga timur wilayah Jateng.

“Kalau untuk Jateng, hampir seluruh wilayah [daerah] berpotensi [rawan] terhadap gempa bumi. Misal di selatan ada potensi megathrus, kemudian di sepanjang wilayah barat hingga timur ada sesar lokal yang aktif. Jumlahnya ada 13 sesar,” ujar Hery kepada Solopos.com, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: ESDM Sebut Cianjur Daerah Rawan Gempa Level Tinggi

Hery mengatakan 13 sesar aktif itu tersebar di sejumlah daerah di Jateng. Ke-13 sesar aktif itu yakni Baribis Kendeng (Segmen Brebes), Baribis Kendeng Tegal, Baribis Kendeng Pemalang, dan Baribis Kendeng Pekalongan.

Kemudian Baribis Kendeng Semarang, Baribis Kendeng Rawa Pening, Baribis Kendeng Purwodai, Baribis Kendeng Weleri, Pati, Muria, Ungaran, Ajibarang, dan Merapi Merbabu.

“Jadi semua daerah di Jateng itu berpotensi [terjadi gempa bumi], kalau ditanya mana yang paling rawan, tentu harus butuh kajian lebih lanjut. Tapi, semuanya berpotensi. Kalau yang paling aman ya Pulau Kalimantan,” tuturnya.

Baca juga: Rawan Gempa, Indonesia Jalur Pertemuan 3 Lempeng Tektonik

Kendati demikian, Hery mengimbau kepada masyarakat di Jateng untuk tidak panik menghadapi potensi atau kerawanan bencana. Menurutnya, yang terpenting masyarakat harus mengetahui mitigasi kebencanaan, sehingga tahu apa yang perlu dilakukan dan harus berbuat saat terjadi bencana seperti gempa bumi, tanah longsor maupun banjir.

Melalui mitigasi bencana itu, akan meminimalisasi dampak yang disebabkan bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya