SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona varian delta. (Bisnis-LIPI)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menduga lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh varian Delta yang mulai menyebar. Covid-19 varian Delta juga sudah terdeteksi di Kota Solo.

Dari hasil uji whole genome sequencing (WGS) yang dikirimkan sejumlah daerah didominasi oleh strain berkode B.1.617.2 itu. Karanganyar yang mengirimkan tiga sampel, semuanya varian Delta dan Solo yang mengirim 16 sampel, seluruhnya juga varian Delta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip laman jatengprov.go.id, varian tersebut sangat cepat penularannya bahkan menyerang anak-anak. Dari data yang ada, sampel dari anak-anak semuanya menunjukkan varian Delta.

Baca Juga: Wanita Lansia asal Klaten Ditemukan Meninggal di Terminal Giawangan

Ekspedisi Mudik 2024

Pengurus bidang organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn), Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan masuknya varian delta tersebut merupakan pesan agar masyarakat semakin berhati-hati.

“Didominasi varian Delta bukan berarti lebih banyak virus jenis Deltanya, tidak sebetulnya. Sampel yang diambil didasarkan pada kategori tertentu, sehingga yang dikirim bukan semua sampel pasien yang tertular virus Covid-19. Yang perlu dimengerti, virus Delta itu sudah masuk Solo,” kata dia, kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Meski varian tersebut menyebabkan tsunami Covid-19 di India, pihaknya menekankan prinsip penularan serupa dari virus Corona, yakni dari tiga titik utama, hidung, mulut, dan mata. Masyarakat wajib menggunakan masker dobel, kemudian lebih rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Soal varian Kappa yang katanya juga sudah di Jakarta, sebenarnya Kappa itu masih keluarga Delta. Kalau dalam laporannya, Delta lebih dominan menular dari pada Kappa,” beber Tonang.

Dia menyebut capaian vaksinasi di Solo sudah termasuk tinggi. Menurutnya, vaksinasi sudah cukup berhasil menahan paparan virus, selain varian Delta. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengaku sudah menerima laporan adanya Covid-19 varian Delta tersebut.

Baca Juga: Poster Ajak Warga Purbalingga Tidak Upload Berita Covid-19 Muncul di Media Sosial

Dari analisis awal, ia menduga penyebabnya adalah mobilitas saat Lebaran, kemudian penitipan pasien positif Covid-19 asal Kudus dan Pantura di Asrama Haji Donohudan.

“Penularannya kan cepat sekali. Kemungkinan kalau tidak segera bersama-sama menekan bersama, siklusnya berkepanjangan. Makanya, PPKM Darurat. Mudah-mudahan isolasi terpusat ini ada hasil, sehingga tidak semakin menyebar,” kata dia, dihubungi terpisah.

Kendati lonjakan kasus terus terjadi beberapa hari terakhir, namun ia menyebut angka kesembuhan yang tinggi. Artinya, treatment untuk pasien konfirmasi positif Covid-19 cukup berhasil. Pihaknya tak akan mengirim sampel lagi, mengingat sampel tersebut hanya digunakan untuk rekomendasi pembuatan kebijakan selanjutnya. “Entah Delta atau bukan, penanganannya harus benar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya