SOLOPOS.COM - Pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang di Pracimantoro, Wonogiri, Minggu (4/4/2021). (Istimewa-Camat Pracimantoro)

Solopos.com, WONOGIRI -- Masyarakat diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan bencana karena cuaca ekstrem di Kabupaten Wonogiri diprediksi masih terus berlangsung hingga akhir April.

Cuaca ekstrem ditandai dengan adanya sejumlah bencana yang terjadi di Wonogiri akhir-akhir ini. Pada Jumat (2/4/2021), terjadi banjir dan tanah longsor di enam kecamatan di Wonogiri. Yakni Jatisrono, Jatiroto, Jatipurno, Sidoharjo, Nguntoronadi dan Kismantoro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pada Minggu (4/4/2021), terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di Kecamatan Pracimantoro. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang menghalangi jalan dan mengenai kabel saluran listrik. Selain itu ada rumah yang tertimpa pohon jati. Hal itu seperti disampaikan oleh Camat Pracimantoro, Warsito, saat dihubungi, Minggu malam.

Baca juga: Kandang Ayam di Wonogiri Hangus Terbakar, Ribuan Ayam Mati

"Tadi malam [Minggu malam] kan juga masih hujan deras disertai angin, itu menandakan cuaca ekstrem masih berlangsung. Diprediksi cuaca ekstrem di Wonogiri berlangsung hingga akhir April," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, kepada Solopos.com, Senin (5/4/2021).

Berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, Wonogiri merupakan wilayah yang berpotensi rawan cuaca ekstrem. Maka antisipasinya, masyarakat dan khususnya sukarelawan Desa Tangguh Bencana (Destana) didorong untuk menyiapkan kewaspadaan.

"Kalau berdasarkan buletin, cuaca ekstrem ini akan berlangsung hingga pekan ketiga April. Tapi juga bisa berubah, karena saat ini cuaca tidak bisa diprediksi secara pasti," ungkap dia.

Baca juga: 10 Desa di Wonogiri Diterjang Banjir dan Longsor, Sejumlah Rumah Rusak Berat

Menurut Bambang, kaitannya cuaca ekstrem dengan bencana tanah longsor tergantung kontur tanah. Jika tanah terjadi rekahan, otomatis terjadi kejenuhan. Jika hujan berhenti tapi tanah tidak kunjung kering dan terus basah, maka bisa memicu longsor.

Penyebab Penyempitan Sungai

Sementara itu, lanjut Bambang, penyebab banjir ada dua, karena alam dan ulah manusia. Banjir karena alam disebabkan curah hujan tinggi. Sedangkan ulah manusia erat kaitannya dengan perubahan bentuk sungai, mulai dari penyempitan hingga pendangkalan sungai.

Ia menuturkan salah satu penyebab penyempitan sungai adalah aktivitas pemanfaatan lahan sekitarnya. Biasanya di sepanjang kawasan sungai bagian pinggir ditanami tumbuhan sehingga secara otomatis memicu perubahan bentuk sungai.

Baca juga: Banjir Meluap Ke Jalan Jatiroto Wonogiri, Mobil Berisi 3 Orang Terseret Arus

"Intinya kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Meksipun cuaca ekstrem diprediksi hingga akhir April, namun masih bisa berubah. Karena cuaca ini juga dipengaruhi oleh fenomena La Nina," kata Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya