SOLOPOS.COM - Peternak menunggu giliran sapinya mendapatkan vaksinasi antraks di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Selasa (8/2/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten meminta masyarakat mewaspadai kasus antraks yang telah ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Selain menular ke hewan ternak, antraks juga bisa menular ke manusia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Klaten, Widiyanti, menjelaskan antraks bersifat zoonosis. Artinya antraks bisa menular dari hewan ke manusia dengan tipe gejala beragam yang dialami manusia mulai dari kulit, pencernaan, pernapasan, serta syaraf.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ketika ada ternak yang disinyalir sakit [antraks] kemudian disembelih dan dagingnya dikonsumsi oleh manusia, mungkin bakteri di dalam tubuh ternak itu karena masih dalam kondisi vegetatif bisa mati ketika dimasak,” kata Widiyanti saat ditemui di sela vaksinasi antraks di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Selasa (8/2/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Antraks Menyerang DIY, Klaten Setop Jual Beli Ternak dari Gunungkidul

“Tetapi, kalau dalam proses penyembelihan itu kemudian di sana kotoran atau darah keluar dari tubuh ternak [terserang antraks] dan bakteri membentuk spora di dalam tanah, itu bisa bertahan lama hingga puluhan tahun serta tahan terhadap cuaca dan lainnya. Yang rawan itu penyebaran bakteri tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ditjenpkh.pertanian.go.id, antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bacillus anthracis.

Penyakit antraks bisa menyerang hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, kuda, dan babi. Infeksi bisa terjadi ketika spora bakteri yang ada di tanah, tanaman, atau air yang telah terkontaminasi oleh bakteri antraks masuk ke dalam tubuh hewan.

Baca Juga: Sapi Gunungkidul Kena Antraks, Sapi Perbatasan Klaten-DIY Divaksinasi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah melakukan sejumlah skenario untuk antisipasi persebaran antraks di Klaten. Selain vaksinasi antraks ke ternak di wilayah perbatasan dengan Gunungkidul, petugas juga melakukan pengecekan daging yang dijual di pasar maupun ke hewan di rumah pemotogan hewan.

Mulyani juga menjelaskan jual-beli sapi dari wilayah terpapar antraks di wilayah Gunungkidul untuk sementara ditutup. Penutupan jual-beli ternak dari wilayah terpapar antraks itu dilakukan hingga kasus antraks di wilayah terpapar itu bisa terkendali.

“Pengendalian jual-beli sapi kami stop dulu dari daerah yang ditemukan terpapar antraks. Kami sudah siapkan skenario untuk antisipasi antraks. Kami melihat perkembangan seperti apa dulu, apakah semakin baik atau semakin serius. Kami stop jual-beli sapi dari daerah yang tentunya terjangkit saja, kami lebih khususkan,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya