Solopos.com, SUKOHARJO — Warung pecel legendaris Mbotho di Jatirejo, Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini masih ramai hingga kini.
Pantauan Solopos.com, Minggu (12/6/2022), warung pecel legendaris ini tak pernah sepi pengunjung. Sejak pagi warung pecel ini telah diserbu pengunjung ibu-ibu yang mencari lauk untuk dibawa pulang hingga bapak-bapak yang rehat setelah bersepeda.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Anak pemilik warung pecel legendaris Mbotho bernama Tri mengatakan warung ini buka setiap hari sejak pagi hingga sore. “Warungnya buka setiap hari dari jam 06.00 WIB sampai 15.00 WIB. Hari biasa [menghabiskan] sekitar 30 kilogram [beras], bahkan lebih,” jelasnya sembari mempersiapkan pesanan pengunjung.
Harga nasi pecel dengan lauk telur dan minuman Rp13.000 per bungkus. Lalu, harga nasi pecel dengan lauk ayam dan minum Rp15.000 per bungkus. Jika membeli nasi pecel tanpa lauk dan minum Rp8.000 per bungkus. Lalu, kalau Anda membeli nasi pecel dan gorengan plus minum cukup membayar Rp9.000 per bungkus.
Nah, berikut ini Solopos.com berikan daftar harga makanan di warung pecel legendaris Mbotho. Harga nasi pecel dibanderol Rp5.000 per bungkus, ayam Rp8.000 per potong, kepala ayam Rp3.000 per potong, ati ayam Rp6.000 per potong.
Baca Juga : Lezat! Warung Tongseng Kepala Sapi Mojolaban Langganan Bupati Sukoharjo
Warung pecel legendaris Mbotho juga menyediakan sambal pecel Rp10.000 per cup. Namun, sambal pecel Mbotho belum dijual melalui online.
Salah seorang pengunjung asal Tawangsari, Sukoharjo, Elia Wisma, mengatakan salah satu cita rasa yang melegenda adalah sambal pecel yang disajikan di warung itu. “Well. Good news untuk pecinta pecel. Sambelnya bikin nagih. Menurutku sih porsinya pas, tidak sedikit, tidak kebanyakan. Sangat recommended apalagi untuk pecinta pecel. Harganya juga pas di kantong,” jelasnya saat ditemui di warung.
Anda dapat mencari lokasi warung pecel legendaris Mbotho melalui ulasan Google Maps dengan pencarian Warung Makan Nasi Pecel Mbotho. Ulasan dari local guide Google Maps beragam.
Seperti, salah satu ulasan yang ditulis Fajar Susanto. Dia menuliskan sempat menunggu beberapa waktu demi menyantap nasi pecel itu.
“Pertama ke sini tutup. Lanjut beberapa hari kesini lagi dan akhirnya kesampaian juga. Sangat ramai pada saat weekend. Memang rasa pecel beda, ada rasa bumbu plencing dan itu yang buat beda. Aneka lauk ayam, telur, dadar, dan gorengan tersedia lengkap di sini, tinggal pilih. Tempat sangat luas dan walaupun ramai pelayanan sangatlah cepat,” tulisnya.
Baca Juga : Uniknya Alakathak, Kuliner Khas Sukoharjo Kaya Cita Rasa
Tak jauh berbeda, akun lain justru memberikan komentar terkait cepatnya pelayanan, terutama cara menghitung di kasir warung pecel legendaris Mbotho.
“Dari zaman Pak Mbotho, yang masih pakai tenda. Sampai sekarang generasi ke-2. Rasa enggak pernah berubah. Satu lagi yang saya suka, cara menghitungnya cepat. Kalkulator mah kalah,” tulis akun Jokojek Marjekek.
Sementara itu, beberapa akun lain juga terlihat memberikan kritik dan saran seperti telur yang terlalu berminyak. Ada pula yang mengomentari tempat makan warung di depan persawahan itu. “Sorry, the taste is not good. Fried egg is oily, gorengan is tasteless,” tulis Olivia OliveTree.
Sementara itu, akun DyemazMomo Channel menuliskan ulasan lain. “Kalau ke sini selalu antreannya panjanggggg. Pedes nampollll tiada duanya. Di dalam kipas anginnya kurang. Pedes + sumuk = gobyossss.”
Jadi, silakan membuktikan sendiri ya gaes.
Baca Juga : Cari Tempat Arisan Trah & Halalbihalal di Sukoharjo? Cek Lokasi Ini
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
