Solopos.com, KARANGANYAR – Warung Mbok Yem tentu tak asing bagi pendaki Gunung Lawu. Warung makan sederhana di puncak Gunung Lawu itu dilengkapi panel surya sebagai sumber listrik.
Warung tertinggi di Pulau Jawa itu menangkap panas matahari menjadi listrik. Jadi, warung sederhana di kawasan Argo Dalem itu punya televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menerangi saat gelap menyergap.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Salah satu pecinta alam, Yeyen Choiri, 21, banyak yang berubah di warung Mbok Yem. Di atap warung tersebut sudah terpasang persegi panjang berwana hitam dengan corak kotak-kotak untuk mengonversi energi matahari menjadi listrik.
26 Tahun Eksis! Ini Rahasia Kelezatan Mi Ayam Batas Kota Boyolali
Sehingga meskipun tidak ada jaringan listrik, Mbok Yem masih bisa menikmati acara televisi, menggunakan lampu untuk penerangan, dan mengoperasikan penanak nasi.
Keberadaan listrik memudahkan aktivitas Mbok Yem yang beraktivitas di Gunung Lawu setiap hari. Yeyen Choiri mengatakan panel surya itu berada di warung Mbok Yem sejak setahun terakhir.
"Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas. Setahu saya sudah sekitar setahunan ini pakai panel surya itu," kata Yeyen Choiri kepada Solopos.com, Minggu (1/3/2020).
Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan
Anggota sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, mengatakan sebelum menggunakan panel surya Mbok Yem lebih dulu menggunakan genset. Keberadaan listrik di warung Mbok Yem juga membantu pendaki. Mereka terkadang memanfaatkan listrik di warung itu untuk mengecas barang elektronik.
"Memang adanya listrik di sana kadang dimanfaatkan pendaki untuk mencas barang bawaan seperti gawai dan lainnya," terang Budi Santoso.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
