Kasat Sabhara Polresta Solo, Kompol Sutoyo, kepada wartawan, mengatakan penggerebekan warung makan itu berawal dari informasi masyarakat yang resah dan curiga dengan keramaian di warung makan itu.
Baca juga: Tak Ingin Kecolongan, Polisi Awasi Jalan Tikus di Sragen Saat Penyekatan Pemudik
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Saat kepolisian datang, warga yang berada di warung itu melarikan diri. Diduga salah seorang warga itu merupakan pemilik warung.
“Hanya beberapa orang yang sedang makan di warung itu. Saat kami geledah, kami menemukan tiga mesin dingdong, satu botol ukuran 1,5 liter berisi ciu, dan 110 koin untuk bermain dingdong,” papar dia mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Ia menambahkan kepolisian masih menyelidiki pemilik warung makan itu. Ia menegaskan Tim Sparta semakin mengintensifkan pengawasan penyakit masyarakat khususnya selama bulan Ramadan.
Baca juga: Mudik Solo Dilarang Per 1 Mei, Kecuali Untuk Beberapa Kepentingan Ini
Ia meminta masyarakat proaktif memberikan informasi sekecil apapun ke kepolisian.
Sementara itu, selama Ramadan kepolisian semakin mengintensfikan operasi penyakit masyarakat (pekat) seperti prostitusi, peredaran miras, dan perjudian. Polresta Solo juga menggelar patroli subuh untuk mengantisipasi aksi balap liar maupun penegakkan protokol kesehatan.
Operasi subuh digelar sebelum sahur hingga setelah sahur. Lalu, petugas juga berpatroli di lokasi yang banyak pedagang takjil.
“Kami juga membangunkan sahur masyarakat menggunakan alat pengeras suara kendaraan kami,” papar dia.