SOLOPOS.COM - Ratusan tersangka kasus narkoba dihadirkan di lapangan Mapolda Jateng, Senin (29/8/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 1.648 pelaku penyalahgunaan narkoba ditangkap jajaran Polda Jateng sepanjang tahun 2022 ini, atau sejak Januari-Agustus 2022. Dari jumlah sebanyak itu, ada sekitar 1.336 kasus penyalahgunaan narkoba yang diungkap.

Hal itu disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (29/8/2022). Luthfi juga menyebutkan jika selama bulan Agustus 2022, ada sekitar 178 kasus narkoba dengan 222 orang tersangka yang diungkap jajaran Polda Jateng di berbagai wilayah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan selama Januari – Agustus 2022, sebanyak 1.336 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 1.648 orang berhasil diungakap jajaran wilayahnya. Sedangkan khusus pada Agustus, ada 178 kasus narkoba dan mengamankan sebanyak 222 orang tersangka.

Dari 222 orang tersangka itu tiga orang di antaranya merupakan pengguna narkoba. Sedangkan 191 orang merupakan kurir peredaran narkoba, sementara 28 orang lainnya merupakan bandar narkoba. Selama bulan Agustus ini, aparat Polda Jateng juga mengamankan setidaknya 722,08 gram sabu-sabu, 421,4 gram tembakau sintetis, 93,49 gram ganja, 1.872 butir pil psikotropika, dan 39.643 butir obat terlarang.

“Modus operasi para pelaku adalah membujuk pengguna untuk menghilangkan stress, trauma, maupun mengikuti gaya hidup. Motif itu semua membuat pengedar menjadikannya mata pencarian dan membuat jaringan baru,” ujar Luthfi.

Baca juga: Polda Jateng Ungkap Peredaran Narkoba Jenis Baru, Sabu-Sabu Cair Warna Hitam

Sementara itu, dari ratusan kasus penyalahgunaan narkoba yang diungkap di Jateng itu salah satunya adalah kasus peredaran sabu-sabu jenis baru. Sabu-sabu jenis baru berbentuk cair dan berwarna hitam itu dikirim dari Zambia, Afrika.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin, mengaku narkoba jenis sabu-sabu berbentuk cair itu dikirim melalui jalur udara. Sabu-sabu jenis baru ini pun sangat sulit terdeteksi karena tak tercium anjing pelacak atau K9.

“Jadi ada beberapa pengiriman kosong. Sepertinya ada test jalur, mereka mencoba apakah kena [ketahuan atau terdeteksi]. Bahkan K9 [anjing pelacak] sampai tidak bisa mencium. Tapi, kami punya metode lain dan selalu memperbarui cara dalam mendeteksi,” jelas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya