SOLOPOS.COM - Kades Pranan, Polokarto, Sukoharjo, Sarjanto dan bidan desa memberikan obat dan vitamin kepada masyarakat, Kamis (17/2/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, menyalurkan bantuan obat dan vitamin kepada ratusan masyarakat setempat yang menderita demam, batuk dan pilek. Anggaran pengadaan obat dan vitamin itu berasal dari bantuan dana desa senilai Rp10 juta.

Sebagian masyarakat di Desa Pranan menderita demam, batuk dan pilek sejak beberapa pekan terakhir sehingga mereka memilih tak beraktivitas di luar rumah. Bidan desa bersama anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di masing-masing rukun warga (RW) lantas mendata jumlah warga setempat yang menderita demam, batuk, dan pilek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guna mempercepat proses penyembuhan warga, pemerintah desa menyalurkan bantuan berupa obat dan vitamin. Penyaluran obat dan vitamin dilakukan bidan desa dan anggota PKK kepada warga yang menderita demam, batuk, dan pilek.

Baca juga: Jadi Fokus Perhatian Pemkab, Ini Persebaran Anak Stunting di Sukoharjo

“Obat dan vitamin disalurkan kepada 467 warga yang menderita demam, batuk, dan pilek. Obat yang diberikan berupa antibiotik, paracetamol, dan pereda batuk,” kata Kepala Desa Pranan, Sarjanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (17/2/2022).

Penyaluran obat dan vitamin itu bagian dari upaya pemerintah desa dalam pencegahan laju persebaran pandemi Covid-19. Pemerintah desa responsif terhadap keluhan kesehatan yang diderita masyarakat setempat.

Wujud Perhatian Pemerintah

Pria yang akrab disapa Jigong itu menyampaikan anggaran pengadaan obat dan vitamin senilai Rp10 juta. Anggaran itu berasal dari bantuan dana desa asal pemerintah pusat. Dalam regulasi, pemerintah desa diwajibkan melakukan refocusing anggaran sebesar delapan persen.

“Saya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Polokarto terkait penyaluran obat dan vitamin. Tak ada masalah. Justru ini wujud perhatian pemerintah desa terhadap masyarakatnya,” ujar dia.

Baca juga: 2 Desa di Nguter Sukoharjo Diusulkan Jadi Desa Wisata, Mana Saja?

Lebih jauh, Jigong menambahkan masyarakat yang menderita demam, batuk dan pilek mirip gejala terpapar Covid-19. Namun, mereka belum ada yang menjalani rapid test antigen atau swab PCR. Bisa jadi, sebagian masyarakat yang menderita demam, batuk, dan pilek itu terinfeksi Covid-19 jika menjalani swab PCR.

“Tak segampang itu membujuk warga untuk diambil sampel cairan hidung dan tenggorokan. Kami berupaya melakukan upaya preventif kesehatan terhadap masyarakat, kendati mereka telah menerima dua dosis vaksin,” ungkap dia.

Seorang warga Desa Pranan, Paino, mengaku mengalami batuk dan pilek sejak beberapa hari lalu. Dia memilih beristirahat di rumah agar kondisi badannya segera pulih. Beberapa hari lalu, ia sempat mengeluhkan kondisi badannya kepada bidan desa. “Badan greges-greges. Batuk dan pilek. Saya tak berani beraktivitas di luar rumah,” kata dia.

Baca juga: Rambu Pengalihan Arus Underpass Makamhaji Dipasang di 18 Lokasi Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya