SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk cikungunya (Dok/JIBI)

Solopos.com, BANTUL - Beberapa warga di Dukuh Brajan, Wonokromo, Pleret diduga terserang chikungunya dalam dua pekan terakhir.

Saat ini, Pemdes dibantu Puskesmas setempat memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk guna mengatasi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Wonokromo Machrus Hanafi membenarkan terkait adanya dugaan chikungunya di wilayahnya, dua pekan lalu. Saat itu beberapa warga di Brajan dilaporkan menderita demam disertai pegal sehingga menyebabkan penderita kesulitan berjalan.

Baca juga: Dari Surat Kaleng, Kejari Endus Dugaan Korupsi di BPPKBPMD Bantul

Setelah diketahui adanya dugaan infeksi chikungunya, pemdes bergerak dan memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk.

"Padahal, saat itu, di dusun tersebut belum jadwalnya. Daripada terjadi hal tidak diinginkan, maka jadwal PSN nya digeser dan dipercepat," kata Machrus, Kamis (15/4).

Menurut Machrus, warga yang diduga terinfeksi chikungunya saat ini menjalani perawatan di rumah. Mereka tidak menjalani perawatan di rumah sakit ataupun puskesmas terdekat.

"Beberapa di antaranya malah sudah sembuh," terangnya.

Baca juga: Waduh, Penyebaran Covid-19 di Sleman Masih Tinggi, Hampir Semua Kapenawon Zona Merah

Kepala Puskesmas Pleret Erni Rochmawati mengatakan telah melakukan penyelidikan epidemologi terkait infeksi chikungunya di wilayahnya. Selain itu juga ada pendataan terhadap orang yang diduga terifeksi penyakit ini.

"Nantinya yang masih ada gejala diperiksa menggunakan rapid test chikungunya sampling. Untuk foging, dinas masih menunggu hasil penyelidikan epidemologi dan hasil sampling rapid," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya