SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi saat meninjau lokasi Makam Cina yang ada di Jl. Hayam Wuruk, Jumat (8/10/2021). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun berencana membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di area permakaman Tionghoa, atau yang populer disebut Bong Cino di Jl. Hayam Wuruk. Rusunawa tersebut untuk menampung warga yang saat ini masih tinggal di kawasan makam tersebut.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan masih ada warga yang bertempat tinggal di area makam Cina. Untuk itu, kawasan makam tersebut akan ditata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebagian lahannya nanti untuk pembangunan rusunawa,” kata dia, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Wali Kota Madiun Minta Guru PAUD Harus Lebih Kreatif dan Inovatif

Dia menuturkan pembangunan rusunawa tersebut direncanakan mulai dikerjakan tahun depan. Pemkot pun telah mendata seluruh warga yang masih bertempat tinggal di kawasan permakamanan Tionghoa atau Bong Cino, dan terus melakukan pertemuan.

Dalam hal ini, Pemkot Madiun menyiapkan sejumlah opsi kepada masyarakat atau ahli waris yang keluarganya dimakamkan di Bong Cino. Yaitu dikremasi atau dipindahkan ke tempat lain dengan dibiayai pemerintah. Setelah itu lahan tersebut diserahkan ke pemkot untuk dilakukan penataan ulang.

Dia menyebut lahan makam itu akan ditata di satu sisi area. Dengan begitu sisa lahan bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas umum termasuk rusunawa.

Wali Kota Madiun menyebut makam di Bong Cino memang memiliki lahan yang cukup luas. Satu makam saja, ukurannya bisa mencapai 15 meter persegi.

“Ini bisa kita tata dengan ukuran makam normal di sisi sana. Nah, sisanya masih luas untuk fasilitas umum,” jelasnya.

Baca juga: Makam Misterius Muncul di Pinggir Jalur Ijen Banyuwangi, Keramat?

Menurutnya, dengan konsep itu tidak akan menghilangkan makam. Sehingga warga masih bisa berziarah di makam anggota keluarganya. Selain itu, di kawasan tersebut juga banyak makam yang terbengkalai atau tidak diurus anggota keluarga.

“Kan lebih bermanfaat jika makam dilakukan penataan dan pembangunan fasilitas umum. Nanti juga kita tambahkan tempat-tempat berjualan. Jadi rumah kita siapkan berserta tempat berjualannya. Dengan begitu, mereka bisa bisa perlahan lepas dari kemiskinan,” terang Maidi.

Pemkot, kata Maidi, juga akan mendata anak-anak warga di sekitar makam yang memasuki usia kuliah. Mereka akan diberi beasiswa mahasiswa yang nilainya Rp9 juta per tahun. Menurutnya, melalui pendidikan diharapkan bisa memutus rantiai kemiskinan di keluarga itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya