SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Warga tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali kembali terjadi. Dua pemuda hilang dan belum ditemukan hingga kini.

Solopos.com, BOYOlALI — Dua pemuda tenggelam saat memancing di Waduk Cengklik tepatnya di Dukuh Alang-alangan, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Kamis (19/2/2015). Keduanya merupakan warga Dukuh Kalicebong, RT 001/RW 013 Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat memancing dua pemuda bernama Muhammad Arifin, 23, dan Andri Wiranto, 25 itu menaiki satu perahu berada di tengah-tengah waduk. Salah seorang saksi yang juga paman korban, Nanang, 35 menjelaskan peristiwa tragis ini terjadi saat kedua pemuda tersebut hendak pulang dan menepi ke daratan.

Saat perjalanan menepi itu, saat perahu berukuran lebar 50 sentimeter dan panjang 8 meter itu masih berada di tengah-tengah waduk. Tiba tiba kayu panjang yang digunakan untuk mengendalikan perahu menancap di dasar waduk. Arifin yang saat itu memegang kayu tersebut berusaha mencabutnya.

“Saat berusaha mencabut itu perahu goyang dan Arifin yang kehilangan keseimbangan lalu tercebur,” kata Nanang kepada Solopos.com saat ditemui di lokasi, Kamis.

Andri saat itu hendak menolong Arifin ikut tercebur ke waduk. “Saya saat itu lihat mereka tercebur dan sudah tenggelam. Saya panik, langsung menepi dan memberi tahu ke warga sekitar,” kata dia. Warga saat itu langsung melapor ke Polsek Sambi.

Selang beberapa saat kemudian puluhan petugas dari Polsek Sambi, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Wilayah Surakarta, dan sejumlah relawan tiba di lokasi dan langsung melakukan pencarian. Pantauan Solopos.com di lokasi, petugas menggunakan satu perahu karet dengan peralatan lengkap menuju titik tenggelamnya korban yang jaraknya sekitar 100 meter dari daratan.

Perahu yang dilengkapi dengan mesin berkekuatan 40 PK tersebut berisi tujuh orang yang terdiri dari Basarnas, Relawan Independen dan warga setempat. Saat mencari korban perahu tersebut berputar-putar beberapa kali untuk memastikan korban berada di lokasi.

Dalam pencarian tersebut, selain menggunakan perahu sejumlah warga juga ikut mencari dengan menggunakan kayu panjang dan jala. Setelah sekitar dua jam melakukan pencarian, petugas tidak juga mendapati tanda-tanda keberadaan kedua korban. Petugas mengaku kesulitan mencari kedua korban karena kondisi air yang tidak tenang dan waduk yang cukup dalam.

“Dalamnya sekitar 3 meter, kami kesulitan belum ada tanda-tanda korban berada di mana. Tetapi biasanya kalau di waduk tidak jauh satu titik itu,” kata salah seorang anggota KRI, Sarwiji, kepada Solopos.com.

Akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB petugas memutuskan untuk menghentikan pencarian. Kapolsek Sambi, AKP Bambang Rusito Muryono, mengatakan pencarian dihentikan karena cuaca yang tidak memungkinkan, sementara
hari juga sudah mulai gelap.

“Pencarian sementara kami hentikan dulu, karena cuaca tidak memungkinkan. Kalau pun pencarian dilakukan malam hari tidak efektif karena penerangannya kurang. Kami akan melakukan pencarian lagi besok pagi sekitar pukul 07.00 WIB,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, hingga pukul 17.30 WIB sejumlah warga masih berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya