SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga korban tenggelam (JIBI/Solopos/Dok.)

Warga tenggelam dilaporkan dari Pantai Dangkal, Pacitan, Jatim. Korbannya adalah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Madiunpos.com, PACITAN — Libur Tahun Baru 2016 yang dimanfaatkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk berwisata di Pantai Dangkal, Desa Wora-Wari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur berbuah bencana. Ia kalap alias hilang tenggelam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebagaimana terpantau Madiunpos.com dari tayangan Kabar Indonesia di TV One, Jumat (1/1/2016) petang, mahasiswa UMS yang kalap di Pantai Dangkal itu adalah Muhammad Rheza Suprayogi, 29, warga Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Jawa Tengah. Ia sedang berwisata di salah satu pantai di Kabupaten Pacitan itu bersama 14 rekannya.

Rheza Suprayogi yang hilang terseret ombak di Pantai Dangkal pada Jumat pagi itu, hingga petang hari belum ditemukan. Padahal tim search and rescue (SAR) gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kepolisian, TNI Angkatan Darat Pacitan, Badan SAR Trenggalek, dan warga telah berjam-jam mencarinya.

Tahun Baruan
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Pujono, yang juga dikutip Tempo.co mengatakan hilangnya korban diketahui pukul 06.00 WIB. Waktu itu, Rheza yang tercatat sebagai mahasiswa UMS Solo itu sedang mandi di pantai bersama empat temannya.

Mereka berjalan ke tengah dengan jarak sekitar sepuluh meter dari bibir pantai. Tiba-tiba ombak besar menggulung tubuh kelima wisatawan yang datang berombongan tersebut.

“Mereka sedang melakukan kegiatan tahun baruan. Yang empat berhasil diselamatkan dan satu terseret ombak dan sampai saat ini belum ditemukan,” kata Pujono ditemui di lokasi kejadian.

Ibrahim, 21 tahun, seorang rekan korban, mengatakan mereka berangkat ke Pacitan ber-15 orang. Mereka menumpang dua mobil pribadi.

Ombak Mendadak Tinggi
Sebelum kecelakaan terjadi, Rheza menurut Ibrahim, sempat mengambil foto pemandangan pantai. Ia lalu menyusul keempat temannya yang terlebih dulu mandi di laut.

“Awalnya airnya surut. Tahu-tahu ombaknya membesar,” kisahnya. Keempat teman korban sempat mentas dari laut, namun tak demikian dengan Rheza.

Tim SAR gabungan mencari korban kalap dengan menyisir bibir Pantai Dangkal. Mereka juga menyusuri perairan dengan menumpang satu perahu milik nelayan setempat.

Menurut Pujiono, jika tim bisa menemukan tanda-tanda tubuh korban, maka langkah itu bisa dilakukan selama tujuh hari. Tetapi, jika tidak, maka petugas akan ditarik dari lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya