SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Warga Dukuh Tegalpucung, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, menolak rencana penutupan jalan kampung yang akan dilakukan pihak Lanud Adi Soemarmo. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses bagi warga, terutama bagi para siswa untuk berangkat sekolah.

Ketua RW 7 Dukuh Tegalpucung, Desa Ngesrep, Munjari mengatakan awalnya dirinya diminta pihak TNI AU untuk menyosialisasikan rencana penutupan jalan tersebut. Namun, jelasnya, pihaknya hanya sebatas memberikan informasi atas rencana tersebut. “Ternyata warga menolak rencana itu, karena kalau ditutup akan menutup akses warga dan menyulitkan warga untuk melintas,” ujarnya kepada Espos, Jumat (24/6/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Munjari menuturkan dalam pertemuan warga, Rabu (22/6/2011) lalu diketahui, sekitar tahun 1965-an, jalan itu merupakan akses menuju ke kawasan Lanud. “Setelah berganti beberapa pimpinan, saat itu TNI AU berencana menutup jalan itu dengan meminta izin ke warga, ternyata warga menolak. Akhirnya sekitar tahun 1980-an ada pos penjagaan TNI AU dan secara terbatas warga boleh melintas,” tambah dia.

Alasan lain ditolaknya penutupan jalan itu, jelas Munjari, jika tetap ditutup akan menyulitkan warga, terutama bagi anak-anak sekolah yang mengenyam pendidikan di sebelah timur Lanud. Selain itu, jika harus memutar di sebelah barat Lanud, dikhawatirkan akan menimbulkan kerawanan, terutama lalu lintas.

Dengan rencana itu, jelas Munjari, warga sebetulnya hanya meminta agar pos pengamanan provost TNI AU yang saat ini ada bisa dipindah ke sebelah selatan jalan kampung, yang berjarak sekitar 50 meter dari pos penjagaan saat ini. “Selain itu, dengan adanya akses itu, warga juga tetap akan menjaga kondisi jalan. Meski nantinya diperbolehkan melintas, kami lantas tidak seluruh kendaraan boleh melintas. Kami menerapkan sistem bebas bersyarat, yakni hanya motor, sepeda dan pejalan kaki saja yang boleh melintas di jalan itu,” papar dia.

Saat ini, jelasnya, pihak warga akan mengirim surat permohonan ke Lanud Adi Soemarmo untuk meminta kejelasan atas rencana penutupan jalan tersebut. Sementara, Kades Ngesrep Suharna mengatakan jalan tersebut memang sudah masuk menjadi bandha desa. Sehingga, dengan rencana itu, diharapkan tidak merugikan warga, terutama bagi anak-anak sekolah.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya