SOLOPOS.COM - Pertunjukan tari reog memeriahkan tradisi Mondhosio di Lingkungan Poncot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (30/11/2021). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tradisi Mondosio yang rutin digelar di wilayah Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, diharapkan bisa mendongkrak iklim pariwisata di wilayah sekitar. Terlebih saat ini tradisi tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Lurah Kalisoro, Danang Abimanyu, menyebut mondosio bukan hanya tradisi biasa. Banyak nilai-nilai luhur yang bisa diambil dari rangkaian kegiatannya. Baik mulai dari persiapannya hingga pelaksanaanya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Meski puncak acara Mondosio hanya digelar sehari, persiapannya sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Dalam persiapan tersebut, akan terlihat sikap bergotong-royong masyarakat Pancot yang masih terpelihara dengan baik. Sedangkan di hari pelaksanaannya, tradisi mondosio menampilkan kesenian reog dan sebagainya yang menghibur. Ada pula acara pelepasan ayam.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Keseruan Berebut Ayam dalam Tradisi Mondosio Pancot Tawangmangu

“Ini juga yang menjadi keunikan. Bukan hanya menyaksikan tradisi atau penampilan yang disajikan. Pengunjung juga dapat berperan. Sebab pengunjung juga bisa ikut melepaskan ayam. Kalau di daerah lain atau di negara lain ada gembok cinta, di sini pengunjung bisa melepas ayam,” kata dia, Selasa (30/11/2021).

Dia berharap tradisi masyarakat tersebut tidak pudar. Dia juga mengapresiasi kepada masyarakat setempat yang menjaga tradisi tersebut. “Harapan kami ini bisa berkembang dengan baik. Para tamu bisa datang menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar,” lanjut dia.

Ketika banyak tamu dari luar daerah yang datang pada pelaksanaan tradisi yang digelar tujuh bulan sekali itu, diharapkan bisa berdampak pada perekonomian warga. Mungkin saja ke depan karena tradisi lepas ayam sudah banyak dikenal dan banyak yang tertarik, penjualan ayam akan terbantu.

“Tidak perlu bawa ayam dari rumah, bisa langsung beli di lokasi. Misalnya begitu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya