SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan desa di Tanjung, Juwiring, Klaten, Rabu (15/9/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Warga Tanjung, Kecamatan Juwiring, Klaten, menyoroti hasil betonisasi jalan yang sudah mbledos padahal baru saja dikerjakan sekitar beberapa waktu lalu. Kualitas jalan yang sudah dicor tersebut dinilai di bawah standar sehingga kricak atau batu kecil terlihat dari atas jalan dan kondisi jalan cenderung bergelombang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, jalan yang dibeton tersebut berada di RT 003/RW 004 Tanjung, Juwiring. Jalan sepanjang 350 meter itu menghubungkan Desa Tanjung (Juwiring)-Desa Bolopleret (Juwiring). Anggaran betonisasi senilai Rp118 juta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Pengerjaan jalan itu memakai anggaran tahun ini. Kondisi sekarang sudah mbledos. Kricaknya sudah pada keluar. Padahal kan baru satu bulan,” kata salah seorang warga Tanjung, Kecamatan Juwiring, yang enggan disebutkan namanya, kepada Solopos.com, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Berkursi Roda, Warga Lansia di Bolopleret Klaten Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Hal senada dijelaskan salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung, Agus Sunanto. Pembangunan jalan desa yang berbatasan dengan Desa Bolopleret tak pernah dikoordinasikan dengan BPD. Di sisi lain, kualitas betonisasi dinilai di bawah standar karena sudah muncul kerusakan.

“Warga pada komplain. Jalannya enggak bagus. Sudah bergelombang dan muncul kerikilnya. Di samping itu, sudah mulai retak dan banyak pasirnya. Padahal, itu satu paket dengan pembangunan jalan di depan kantor desa. Saya sendiri sebagai anggota BPD enggak tahu detail anggarannya. Prasasti proyek pun enggak ada di sana setelah rampung dikerjakan. Kalau seperti ini, masyarakat jadi berspekulasi. Mengko gek-gek. Besok saat rapat dengan kades, akan saya sampaikan keluhan warga ini,” katanya.

Disampaikan Secara Lisan

Secara terpisah, Kepala Desa (Kades) Tanjung, Kecamatan Juwiring, Sumento, mengatakan betonisasi jalan itu sudah disampaikan secara lisan di hadapan BPD dan masyarakat di Tanjung. Betonisasi tersebut dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan (TPK) yang menggandeng Jaya Mix sebagai pihak ketiga.

Baca juga: Disokong Belasan Donatur, Warung Makan Gratis di Kalikotes Klaten Eksis Saat Pandemi

“Sebenarnya saat awal, kami sudah merencanakan pembangunan talut terlebih dahulu. Tapi, warga langsung menginginkan perbaikan jalan [betonisasi]. Saya juga sudah sharing dengan pak RW. Akhirnya, dilakukan pengerjaan itu. Pengerjaan jalan itu sekitar Lebaran kemarin. Saat pengerjaan, Jaya Mix hanya menurunkan material. Sedangkan yang meratakan, ya warga sendiri,” katanya.

Sumento mengatakan betonisasi jalan di RW 004 menjadi satu paket dengan jalan di depan kantor desa. Meski satu paket, grade pembangunan kedua jalan itu dinilai berbeda.

“Kalau jalan di depan kantor desa itu grade-nya K250 dengan ketebalan 20 cm. Sedangkan jalan di RW 004 grade K225 dengan ketebalan 10 cm. Jadi, hasilnya memang lain. Jika secara anggaran, pengerjaan jalan di RW 004 sudah benar. Di awal, kami sudah sampaikan mestinya tahapannya talut diperbaiki dulu, baru jalan. Tapi kan warga minta langsung perbaikan jalan,” katanya.

Baca juga: Siasat Pandai Besi Segaran Delanggu Beralih ke Mesin Tempa Gegara Minim Tenaga Kerja

Disinggung tentang prasasti pengerjaan jalan yang tidak ada di lokasi proyek, Sumento mengatakan hal itu sudah dipasang setelah pengerjaan rampung. Seiring berjalannya waktu, papan tersebut tiba-tiba tidak ada.

“Kalau memang ada yang memojokkan saya, ya monggo. Saya sendiri tak pernah bawa uang proyek. Ini tumpah darah saya, kelahiran saya. Saya ingin mbangun desa ini sebaik-baiknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya