SOLOPOS.COM - Tabung gas elpiji 3 kg. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebagian pengusaha kuliner dan rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo mulai beralih dari elpiji 12 kilogram (kg) ke 3 kg. Migrasi dilakukan setelah PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga elpiji nonsubsidi di kisaran Rp1.600-Rp2.600 perkg pada 25 Desember 2021.

Kenaikan harga bahan bakar gas itu bagian dari upaya penyeragaman harga tabung gas di berbagai daerah. Harga elpiji 12 kg di tingkat pengecer dibanderol Rp170.000 per tabung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pengusaha warung makan di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Nunung, mengaku beralih menggunakan elpiji 3kg untuk memasak beragam makanan sejak awal Januari. Kenaikan harga elpiji 12 kg menambah beban biaya operasional usaha kuliner.

Baca juga: Sudah Jadi, Mall Pelayanan Publik Sukoharjo Dinamai Sevaka Bakti Wijaya

“Kondisi usaha kadang sepi kadang ramai. Jika saya menggunakan elpiji 12 kg, keuntungan sehari-hari sangat mepet. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku memasak,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (6/1/2022).

Mengejar Omzet Penjualan

Nunung menyebut momentum kenaikan harga elpiji berbarengan dengan kenaikan harga komoditas pangan seperti minyak goreng dan telur ayam di pasaran. Hal ini kian membikin para pelaku usaha kuliner kelabakan lantaran harus mengejar omzet penjualan setiap hari.

“Biasanya, satu tabung elpiji 12 kg bisa digunakan selama lima hari-sepekan. Jika menggunakan elpiji 3 kg lebih irit dan hemat. Dengan kata lain menekan biaya operasional usaha,” ujar dia.

Baca juga: Pemdes di Sukoharjo Ini Beri Subsidi Benih Padi untuk Petani di MT I

Senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga asal Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Wiwik. Dia menggunakan elpiji 12 kg untuk memasak setiap hari selama beberapa tahun. Kini, Wiwik beralih menggunakan elpiji 3 kg.

“Sudah tiga hari-empat hari ini menggunakan elpiji 3kg. Terus terang saya bingung lantaran harga kebutuhan pokok lainnya juga naik,” papar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, Bambang Pujiana E.W., menyatakan tingkat permintaan elpiji 3kg masih normal alias belum ada kenaikan permintaan elpiji 3 kg lantaran ada migrasi pengguna elpiji 12 kg. Bambang selalu berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Soloraya apabila ada kenaikan permintaan elpiji 3kg.

Baca juga: Los di Pasar Cuplik Sukoharjo Segera Dibangun, Anggaran Rp2,6 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya