SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Antara)

Solopos.com, SOLO—Sejumlah warga Solo yang sudah dijadwalkan menerima suntikan vaksin Covid-10 dosis kedua di Klinik Pratama Kartika 1 Solo terpaksa pulang dengan tangan hampa, Kamis (12/8/2021). Mereka tak jadi divaksin lantaran stok vaksin di klinik tersebut kosong.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan berdasarkan klarifikasi dari TNI/Polri, ada keterlambatan pengiriman vaksin dari pusat. Dia pun meminta maaf dan berjanji menyelesaikan persoalan itu paling lambat dua hari ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya minta maaf warga yang tadi kecele. Tapi ini dalam satu dua hari diselesaikan,” kata dia, kepada wartawan, Kamis siang.

Baca Juga: Paryanto Meninggal Dunia, Marsono Gantikan Posisi Ketua DPRD Boyolali

Ia meminta warga mengaktifkan notifikasi layanan pesan singkat maupun WhatsApp agar mengetahui jadwal vaksinasi berikutnya. Dia juga meminta warga tak perlu resah karena kiriman vaksin bakal tiba secepatnya.

“Penyuntikan vaksin dosis satu dan dua harus sama, semisal dosis pertama menggunakan Sinovac pada dosis dua juga jenisnya harus sama. Memang, saat ini merek AstraZeneca sudah datang, tapi bukan untuk dosis kedua lo. Dosis satu dan dua harus sama,” kata dia.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengakui keterlambatan tersebut salah satunya karena stok diprioritaskan untuk penyuntikan dosis pertama.  Banyak daerah yang persentase vaksinasi masih jauh dari target sehingga harus digenjot.

Baca Juga: 186 ASN Sragen Penyintas Covid-19 Jalani Skrining Donor Plasma Konvalesen

 

Jatah Vaksin Sendiri

“Arahan Pak Menko Marves [Luhut Binsar Pandjaitan] semua daerah memang tidak boleh menyimpan vaksin, sehingga semua diberikan di dosis pertama. Tapi mohon maaf kondisi vaksin yang datang terlambat tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Vaksin pertama kan sudah, sangat penting untuk pertahanan pertama. Jadi kalau vaksin kedua terlambat ya masih bisa dikejar lah,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan jatah program vaksinasi melalui TNI/Polri berbeda dengan Pemkot.

“TNI/Polri mendapatkan jatah vaksin sendiri dari Kementerian Kesehatan, tidak melalui kami. Namun, semua warga yang divaksin datanya masuk di PCar nasional sehingga terintegrasi,” kata Ning, sapaan akrabnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya