SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman jenazah positif Covid-19. (Dok.Solopos)

Solopos.com, SLEMAN — Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah daerah termasuk di Sleman, DIY. Sejalan dengan itu, kasus kematian akibat Covid-19 pun kembali naik. Sejak awal 2022 hingga Rabu (16/2/2022), sudah 17 warga Sleman meninggal dalam status positif Covid-19.

Meski begitu, warga Sleman diminta tak panik dengan meningkatkan kewaspadaan serta disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, enam jenazah dimakamkan degnan protokol COvid-1 selama Januari. Dalm 11 jenazah dimakamkan Februari.

Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto,  mengatakan tim pemakaman baik di Posko Inti maupun tingkat kalurahan tetap disiagakan menghadapi peningkatan kasus penyebaran Covid-19. “Tujuh tim pemakaman masih standby jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” jelas Lilik kepada Harian Jogja [Jaringan Solopos Media Group], Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Waspada Masdab! 53 Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19

Menurut Lilik, pemakaman jenazah pasien Covid-19 saat ini banyak dilakukan oleh tim-tim pemakaman di masing-masing kalurahan. Dia menyebut selama Januari, dari enam kasus pemakaman dua di antaranya dilaksanakan oleh Posko Dekontaminasi BPBD Sleman dan empat kasus lainnya oleh tim dari kalurahan.

Tim pemakaman dari BPBD Sleman akan bergerak saat tim pemakaman kalurahan mulai kewalahan atau ada permintaan khusus dari tim pemakaman kalurahan.

“Misalnya, saat Jumat lalu di Wedomartani ada dua jenazah yang oleh masing-masing keluarga ingin dimakamkan sebelum jumatan. Akhirnya salah satu tim kami ikut membantu,” kata Lilik.

Baca Juga: Naik Terus! Kasus Aktif Covid-19 di Sleman Tambah 159 Sehari

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, menyebutkan sebanyak 11 pasien Covid-19 yang meninggal dunia terjadi sejak 8-15 Februari atau sejak PPKM level 3 diterapkan.

“Hari ini ada tambahan satu kasus yang meninggal dunia. Pasien Covid-19 yang meninggal saat Isoman. Kalau kemarin ada dua pasien Covid-19 yang meninggal,” katanya.

Makwan berharap pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, lansia dan kelompok rentan lainnya agar menjalani isolasi di Gedung Isoter baik di Asrama Haji maupun Rusun Gemawang. Saat ini Isoter di Asrama Haji terisi 107 pasien dari kapasitas tempat tidur sebanyak 136 unit. Sementara untuk Rusunawa Gemawang terisi 82 pasien dari total kapasitas 101 bed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya