SOLOPOS.COM - Situasi lalu lintas di lokasi proyek pembangunan rel layang Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, Jumat (19/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan rel layang di Simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang kini memasuki tahap II berdampak pada manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) karena adanya penyempitan jalan. Tiga ruas jalan diubah menjadi satu arah.

Ketiganya yakni Jalan Raya Solo-Purwodadi, Jl Kolonel Sugiyono, dan Jl Manunggal. Perubahan MRLL itu untuk menjaga sirkulasi pengendara yang akan melewati Simpang Joglo. Selain penyempitan jalan juga ada pagar pembatas yang dibangun untuk mempermudah pengerjaan rel layang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi warga yang ingin melewati Simpang Joglo Solo dari Jl Ki Mangun Sarkoro menuju Jl Sumpah Pemuda harus memutar melewati Jl Kerinci dan Jl Bromo Raya. Jl Kerinci dan Jl Bromo Raya sejatinya bukan rute utama untuk dilewati sebelum pengerjaan Simpang Joglo.

Namun, kini dua ruas jalan itu menjadi akses utama bagi para pengendara sepeda motor ataupun mobil. Dalam pengamatan Solopos.com, Jumat (19/8/2022), Jl Kerinci cukup padat dengan adanya sepeda motor dan mobil yang lalu lalang.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, bukan kemacetan yang dikhawatirkan warga sekitar jalan tersebut. Mereka lebih mengkhawatirkan keselamatan anak-anak yang kerap bermain di dekat jalan tersebut. Selain itu, mereka juga mengeluhkan kebisingan dari lalu lintas yang makin padat.

Baca Juga: Sabar Lur, Pembangunan Pilar Rel Layang Joglo Solo sampai Februari 2023

Fitri, salah satu warga yang tinggal di Jl Bromo Utara, sat ditemui Solopos.com, Jumat, mengaku khawatir dengan banyaknya sepeda motor dan mobil yang berlalu lalang di jalan tersebut. Meskipun cukup luas, Jl Kerinci yang tak jauh dari Jl Bromo Utara terdapat beberapa gang dengan pemukiman padat.

“Sebenarnya ya serem lihat motor sama mobil ngebut begitu, jalannya memang luas, tapi sekitar situ banyak anak-anak yang pulang sekolah atau main. Sedangkan kendaraannya sekarang lebih ramai yang lewat dibanding biasanya,” jelasnya.

Terganggu Kebisingan

Selain itu, Fitri yang merupakan ibu rumah tangga, juga sedikit terganggu dengan pengendara motor yang berisik. Padahal, menurutnya, sebelum dijadikan jalan pengalihan selama pengerjaan Simpang Joglo, Solo, Jl Kerinci relatif lengang.

Baca Juga: Walah, Proyek Rel Layang Joglo Solo Munculkan Lokasi Kemacetan Baru

“Sama kalau ada motor lewat knalpotnya berisik, padahal dulu tidak seramai itu, sekarang sampai malam kadang, jadi enggak tenang,” lanjutnya. Selain Jl Bromo dan Jl Kerinci, Jl Manunggal juga menjadi akses utama selama pengerjaan Simpang Joglo.

Kini kemacetan tidak terhindarkan apalagi dengan lebar jalan yang hanya empat meter karena terpotong pagar pembatas. Adanya peningkatan jumlah pengguna jalan, praktis membuat Suratmi, seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai penjaga warung di jalan tersebut khawatir.

Menurutnya, Jl Manunggal kerap dilewati anak-anak yang naik sepeda. Hal itu karena di daerah tersebut terdapat lokasi Rental PS hingga angkringan.

Baca Juga: Wah! 86 Lokasi Dibor untuk Fondasi Pilar Jembatan Rel Layang Joglo Solo

“Ya ada khawatir, sekarang jalannya ramai, anak-anak kan juga kadang ya luput nek ada motor atau mobil, jadi sekarang pengawasannya lebih ekstra. Takutnya nek pas apes terus keserempet, ya semoga tidak ada apa-apa,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, pengerjaan tahap II proyek rel layang Simpang Joglo, Solo, berupa pembuatan pilar jembatan rel akan memakan waktu hingga Februari 2023 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya