Solopos.com, SRAGEN — Warga RT 003 Dukuh Kebonloji, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Srage, menyimpan benda peninggalan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VIII. Benda tersebut berupa mobil Holden Special HD tahun 1965 buatan Australia.
Mobil itu dibeli Mangkunegara VII untuk istrinya, RA Soenituti atau Kanjeng Gusti Putri Mangkunegara VIII pada 20 Februari 1967 silam. Kini pemilik mobil anti berwarna abu-abu metalik itu adalah Sunarto, 71.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sunarto mendapatkan mobil itu dari putra sulungnya, Ardi Wicaksono, yang tinggal di Kalimantan Timur sebagai kado ulang tahun pernikahannya yang ke-38 pada 18 Maret 2020 lalu. Sunarto mengisahkan perjalanan untuk mendapatkan kejutan mobil tersebut.
“Awalnya ada yang mengunggah foto mobil itu di ponsel. Anak saya yang di Kalimantan tahu dan kebetulan kenal dengan orang yang mengunggah foto mobil itu. Foto itu kemudian disampaikan ke saya,” ujar Sunarto saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Senin (29/8/2022).
“Anak saya bila, ‘Ini ada mobil, Be!‘ Saya bilang oiya, ini mobil siapa? Pemilik pertamanya Kanjeng Gusti Putri Mangkunegara VIII. Saya bilang, itu ibunya Gusti Jiwo, saat perjaka pacaran dengan putri Bung Karno. Saat itu, saya di Majalah Dharma Kanda sering saya ikuti,” sambungnya.
Baca Juga: Kisah Sukses Samiyem, dari Angon Kerbau hingga Jadi Juragan Mete di Wonogiri
Tak lama kemudian, Sunarto seperti mendapat kejutan. Tahu-tahu ada orang datang ke rumah Sunarto membawa mobil bekas milik KGP Mangkunegara VIII itu. Belakangan ia baru tahu mobil itu dibelikan anaknya sebagai kado pernikahan Sunarto dan istri.
“Saya menikah pada 12 Maret dan mobil itu sampai di rumah pada 18 Maret 2020 lalu. Jadi anak saya itu beli enggak bilang-bilang kalau untuk saya. Sampai sekarang itu, anak saya belum pulang karena ada Covid-19,” katanya.
Mobil lama Sunarto yakni Toyota Corolla 1973 diminta anaknya agar dijual. Pada 9 Oktober 2020, mobil itu dijual kepada pecinta mobil antik di Sragen.
Sunarto pernah mencoba mengemudikan mobil Holden itu menaiki tanjakan di Sine dan ternyata kuat karena kapasitas mesinnya 2.600 cc. Meskipun cc besar tetapi bahan bakar minyak (BBM) bensinya terhitung masih irit. Sunarto menyebut perbandingannya ada 1 liter bisa untuk 8 km. Kalau pakai AC (air conditioning) perbandingan BBM-nya, sebut dia, 1 liter untuk 6 km.
Baca Juga: Beli Mobil Pakai Uang Sekarung di Sragen, Kakek Ini Ternyata Dapat Warisan
Dalam surat kelengkapan, disebutkan mobil itu dibeli pada 20 Februari 1967 build up dari pabrik di Australia .
“Meskipun mobil tua tetapi terawat. Saya pernah meminta mekanik mengecek kaki-kaki dan lainnya dan ternyata masih bagus. Mobil ini pernah ditawar orang Rp250 juta tetapi memang tidak dijual,” katanya.
Sunarto memperlihatkan interior mobil yang masih bagus. Presnelingnya hanya ada tiga percepatan seperti presneling truk. Speedometernya masih jalan dengan kecepatan maksimal 200 km/jam termasuk deteksi temperatur juga masih jalan semua.