SOLOPOS.COM - Pemandangan Gunung Merapi dari Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). (Antaranews.com)

Solopos.com, KLATEN -- Sebagian kelompok rentan yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mulai bergeser namum belum ke tempat evakuasi sementara (TES) di GOR Kalimosodo Sidorejo.

Pergeseran untuk sementara waktu mereka lakukan ke rumah keluarga yang berada pada radius aman dari potensi bahaya erupsi Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Hari ini sebagian kelompok rentan seperti lansia kemudian warga yang cukup sulit ketika harus evakuasi mandiri sudah bergeser ke tempat saudara yang masih satu desa. Belum sampai ke TES. Karena kalau TES walau satu atau dua keluarga mengurusnya cukup ribet karena harus melibatkan ke sukarelawan dan macam-macam," kata warga sekaligus sukarelawan Desa Sidorejo, Sukiman, Rabu (6/1/2021).

Usung Tema BRI Melihat Dunia, 175 Kacamata Dibagikan Gratis untuk Pelajar di Sragen

Namun, belum diketahui jumlah pasti warga yang sudah melakukan pergeseran ke daerah lebih aman itu.

"Ini masih ada pergerakan pelan-pelan. Mereka bergeser secara mandiri dibantu oleh saudara atau keluarga masing-masing," jelas dia. Warga yang masih bertahan di rumah masing-masing masih beraktivitas seperti biasa.

Namun, aktivitas mereka kian diperketat dengan membatasi wilayah yang didatangi untuk beraktivitas terutama mencari rumput agar tak masuk ke daerah rawan bahaya.

“Kalau mencari rumput sekarang warga hanya beraktivitas sekitar 200 meter dari kampung saya [Deles],” kata dia.

Daerah Rawan Erupsi

Begitu pula dengan warga luar desa yang berdatangan ke wilayah KRB III. Sukiman menjelaskan sudah disiagakan sukarelawan dari desa setempat untuk menghalau warga memasuki daerah berpotensi rawan erupsi.

“Di sekitar kampung kami ada pos milik taman nasional. Kami ada penjadwalan untuk jaga di sana. Kalau ada yang naik-naik kami minta turun. Jangan sampai nanti merepotkan ketika sewaktu-waktu kejadian,” kata dia.

Blusukan Risma Diduga Setingan, Politikus Demokrat Sindir Mensos

Sebagai informasi, daerah yang masuk daerah rawan bahaya erupsi di Sidorejo berada di Dukuh Deles, Mbangan, serta Petung. Di ketiga dukuh itu, jumlah warga yang tinggal di KRB III sekitar 360 orang. Sementara itu, jumlah pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang kembali bertambah.

Sebelumnya, jumlah pengungsi di TES Balerante sempat berkurang menyusul warga yang sebelumnya mengungsi memilih pulang ke rumah masing-masing. Jumlah pengungsi yang semula sekitar 279 orang sempat berkurang hingga menjadi 187 orang.

Dua Bulan

Sebagian dari mereka membawa ternak yang sempat dievakuasi ke kandang komunal. Namun, beberapa hari terakhir jumlah pengungsi berangsur bertambah menjadi 227 orang.

Koordinator pengungsi TES Balerante, Jainu, mengatakan warga sudah mengungsi hampir dua bulan terakhir.

Pandemi Covid-19, Ini Kiat Berobat Aman di Rumah Sakit

"Warga sebelumnya pulang karena sudah mulai jenuh. Namun, sejak aktivitas Merapi naik mereka kembali turun [mengungsi ke TES]. Sebagian juga menurunkan lagi ternak dan sudah meminta kepada kami untuk dievakuasi ternaknya. Sekarang jumlah ternak yang sudah dievakuasi sekitar 114 ekor," kata Jainu.

Sebagai informasi, daerah yang berpotensi terhadap ancaman bahaya erupsi di Klaten tersebar di tiga desa wilayah Kecamatan Kemalang yakni Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya