SOLOPOS.COM - Polisi memasang garis polisi di sekitar tempat usaha katering di Perumahan UNS V, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Minggu (23/7/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Warga Perumahan UNS V Jaten, Karanganyar, meninggal dunia setelah terlibat adu mulut dengan pegawai katering.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Perumahan UNS V, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Slamet Palupi, 51, meninggal dunia setelah terlibat adu mulut dengan pegawai katering di dekat rumahnya, Minggu (23/7/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi memeriksa dua pegawai katering, Triyono, 32, dan Giyono, 30, terkait kejadian itu. Selain memeriksa dua pegawai katering, polisi juga menyita rekaman kamera CCTV milik perusahaan katering di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari lokasi kejadian, warga Jl. Kasuari RT 004/RW 003, Perumahan UNS V, itu ditemukan tergeletak dalam posisi telungkup di jalan perumahan di depan bangunan milik salah satu warga pada Minggu pukul 04.00 WIB.

Tetangga Slamet Palupi, Cecep, mengaku mendengar suara berisik dari arah bangunan milik perusahaan katering pada pagi hari. Dia tidak menggubris karena di lokasi itu selalu berisik.

Menurut Cecep, aktivitas di bangunan milik pengusaha katering itu berlangsung hampir 24 jam setiap hari. “Saya enggak tahu detail kejadiannya. Saya lihat Pak Slamet [Palupi] tergeletak telungkup di jalan. Saya dan pemilik katering [Edi Sektianto] menggotongnya ke rumah. Setelah dibaringkan, dicek enggak bernapas lalu dibawa ke rumah sakit,” kata Cecep saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu.

Dia menduga Slamet merasa terganggu aktivitas di tempat usaha katering sehingga berusaha mengingatkan. Informasi yang beredar, Slamet sempat membakar ban sebelum kejadian.

Tetapi, Cecep mengaku tidak mengetahui kejadian itu. Dia membenarkan sejumlah warga terganggu dengan aktivitas usaha jasa makanan itu.

“Ada masalah dengan katering. Kami terganggu limbah. Sempat dibuang ke selokan, sekarang dialirkan ke pipa jadi enggak terlalu bau. Tetapi, lalat masih banyak. Mereka beraktivitas hampir 24 jam. Soal parkir mobil juga. Mungkin kemarahan [korban] memuncak,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Ketua RT 004, Sarwono Singgih. Dia menyampaikan Ketua RT dan RW sudah mengingatkan terkait aktivitas usaha hampir 24 jam itu tetapi hasilnya nihil.

Menurut Sarwono, pemilik katering tidak menggubris. Rata-rata pegawai katering di Jl. Murai RT 003/RW 003 berasal dari luar Karanganyar, seperti Wonogiri.

“Kami enggak tahu pegawai dari luar Karanganyar yang menginap di sini berapa dan siapa. Kami berharap katering berhenti beraktivitas,” ujar dia.

Informasi lain menyebutkan Slamet Palupi sempat membakar ban di jalan di depan bangunan usaha katering itu. Oleh karena itu, dua pegawai katering, Triyono dan Giyono, mendatangi Slamet.

Salah satu dari dua orang itu terlibat adu mulut dengan Slamet. Seorang lainnya mencoba melerai. Saat itulah Slamet mendadak jatuh tersungkur.

Salah seorang warga melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Jaten. Kapolsek Jaten, AKP Suryono, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan polisi masih menyelidiki kasus itu.

Polisi membawa dua pegawai katering ke mapolsek untuk dimintai keterangan. Polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan menyita rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Hasil rekaman kamera menunjukkan korban sempat beradu mulut dengan pegawai katering. Adegan berikutnya Slamet terjatuh. Slamet dibawa ke rumah sakit di Mojosongo untuk dicek.

“Saat sampai rumah sakit di Mojosongo itu sudah meninggal. Hasil pemeriksaan dokter tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” tutur Kapolsek.

Tetapi, keluarga Slamet menginginkan autopsi. Jenazah Slamet dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk diautopsi. “Kami sudah olah TKP. Dua orang pegawai katering masih diperiksa. Selain itu kami masih menunggu hasil autopsi. Jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di Kukun Ngringo, Jaten.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya