SOLOPOS.COM - Mobil Tangga (Fire Ladder) milik Dinas Pemadam Kota Jogja jadi wahana hiburan dadakan, Rabu (8/11/2017) pagi. (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Mobil Tangga (Fire Ladder) milik Dinas Pemadam Kota Jogja jadi wahana hiburan dadakan

Harianjogja.com, JOGJA — Mobil Tangga (Fire Ladder) milik Dinas Pemadam Kota Jogja jadi wahana hiburan dadakan, Rabu (8/11/2017) pagi. Adapun diikutsertakannya mobil itu menjadi ajang edukasi masyarakat terkait penanganan kebakaran dan tanggap bencana di Kelurahan Terban, Gondokusuman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu tamu undangan yaitu Kepala Unit Bhabinkantibmas Polsek Gondokusuman, Bripka Andreas Triyono yang hadir juga ikut menjajal mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja itu.

Sesaat setelah turun dari tangga setinggi 32 meter itu, Bripka Andreas Triyono langsung terlihat tertawa. “Saya pertama kali mencobanya, menantang dan asik ternyata,” ujar Andreas Triyono saat ditanya Harianjogja.com.

Menanggapi Mobil Tangga yang menjadi wahana dadakan untuk pengunjung Andreas menilai kehadiran mobil itu akan menambah minat masyarakat terkait edukasi yang akan diberikan. Di mana tujuan simulasi yang diselenggarakan akan lebih mudah diterima masyarakat jika disertai sebuah hiburan. “Semoga warga tidak panik, dan mengerti maksud dari simulasi ini,” jelasnya.

Walaupun tidak sempat menaiki tangga setinggi 32 meter itu, Jeny Amowika, 19, mengaku senang sempat berada di atas mobil penyelamat itu. Menurut perempuan yang tinggal di Kelurahan Terban, bisa saja mobil itu dihadirkan di Sekaten.

Pasalnya selain memberikan edukasi terkait penanganan kebakaran dan bencana. “Bagus loh di sekaten, bisa naik sekalian [belajar],” jelas Jeny yang memberikan tanggapan tentang wahana dadakan itu.

Jeny yang turut berpatisipasi dalam simulasi itu menceritakan bahwa tahun sebelumnya kelurahannya juga disambangi Dinas Pemadam Kebakaran. Hanya saja saat ini Jeny berpartisipasi sebagai korban kebakaran.

Ia menilai, ketika mengikuti kegiatan ini dirinya mengetahui cara menyikapi kebakaran dan cara mengantisipasinya. “Tahun lalu ada, sekarang saya mengerti apa yang harus dilakukan kalau terjadi kebakaran,” kata Jeny.

“Kan saya jadi korban, terus lihat yang ngentongin, dan saya melihat juga yang menggotong korban. Jadi nantinya, sebagai tetangga  atau korban saya tahu harus melakukan apa,” imbuhnya.

Dalam acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 itu PLT Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Agus Winarto mengungkap fire ladder itu memang belum pernah digunakan untuk aksi penyelamatan. Menurutnya kondisi fire ladder saat ini memang hanya digunakan untuk edukasi sekaligus hiburan. “Belum pernah digunakan [aksi penyelamatan], saya berharap jangan sampai digunakan,” tuturnya pria yang mengenakan topi merah.

Mobil Tangga yang hanya dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja dan Sleman itu ia anggap lebih baik hanya digunakan untuk latihan anggota  saja. Begitu juga jadi wahana edukasi sekaligus hiburan dadakan Agus anggap hal itu hal terbaik untuk saat ini. “Tingginya 32 meter, cukup buat seperti ini dan latihan saja, jangan sampai digunakan,” ujarnya.

Kendati acara hari ini ditujukan pada proses penanganan bencana, namun Agus tetap menghimbau masyarakat untuk meminimalisir faktor kebakaran. Selain masyarakat, Puskesmas Gondokusuman, Dinas Perhubungan Kota Jogja, Polsek Gondokusuman, hingga Koramil 03 Gondokusuman ia libatkan.

“Disini [Terban] kan Kawasan Tangguh Bencana, jadi semua pihak juga berkomunikasi dan berkoordinasi terkait dengan bencana ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya