SOLOPOS.COM - Overpass Tol Solo-Kertosono (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

PPK Tol Soker menolak tuntutan warga Donohudan, Ngemplak, Boyolali, mengganti overpass dengan underpass.

Solopos.com, BOYOLALI — Pejabat Pembuat Komitmmen (PPK) Tol Solo-Kertosono (Soker) tegas menolak tuntutan penggantian jalan layang (overpass) menjadi underpass oleh sebagian warga Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali. PPK bahkan telah meminta aparat polisi untuk membantu mengamankan proses pengerjaan proyek dari tindakan-tindakan yang berpotensi menghambat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala PPK Tol Soker, Bedru Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (12/5). Menurut Bedru, proyek yang dihentikan warga di wilayah Donohudan, Ngemplak, akan kembali dilanjutkan. Pihaknya telah meminta bantuan aparat polisi untuk turut mengamankan pengerjakan proyek.

“Kami sudah menerima petunjuk dan surat dari Dirjen yang menyatakan bahwa permohonan masyarakat [Donohudan] tak bisa sepenuhnya dikabulkan. Dengan arahan itu, target Lebaran bahwa tol harus bisa dilewati, akan kami mulai lagi,” ujarnya.

Saat ini, sejumlah proyek di wilayah Donohudan masih terhenti. Salah satunya, proyek terowongan yang mangkrak karena dihentikan warga. Selain itu, juga ada tembok tol yang dijebol warga sebagai jalur alternatif. Warga menuntut agar pelaksana tol membuat underpass yang sesuai keinginan warga dan mengembalikan jalan kampung seperti sedia kala sebelum ada jalan tol.

Tuntutan warga ini tak dipenuhi sepenuhnya oleh pihak tol. Pihak tol beralasan pembuatan underpass baru sama saja dengan korupsi karena sudah ada overpass yang setengah jadi dan tinggal dilanjutkan. Kedua, pembuatan jalan alternatif atau jalan antarkampung dinilai bisa membahayakan pengguna tol dan warga.

“Jika permintaan warga masih bisa dipenuhi, ya kami penuhi, tapi permintaan mereka ini tak bisa. Kami diminta jalan terus sesuai rencana awal,” paparnya.

Bedru juga sudah mendengar adanya aksi penolakan sejumlah warga di sekitar lokasi. Sebagian ada yang memasang spanduk. Meski demikian, Bedru memastikan proyek dilanjutkan secepatnya. “Kami akan libatkan Polres dan Polsek. Kami sudah koordinasi dengan aparat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya