SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), PENILAIAN--Tim penilai dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jateng menilai Perpustakaan Kampung Serengan di Jamsaren, Solo, Rabu (6/10). Perpustakaan warga itu mewakili Kota Solo dalam lomba perpustakaan tingkat Jawa Tengah. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Solo (Solopos.com)–Warga khususnya para pelajar meminta jam buka perpustakaan kampung yang berada di sejumlah kelurahan diperpanjang hingga malam hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut disampaikan salah seorang anggota Komisi IV DPRD Solo, Tutik Marikariyanti, Selasa (6/9/2011). Pendeknya jam buka perpustakaan kampung yakni dari siang hari hingga menjelang magrib dinilai warga tidak optimal dalam hal pelayanan.

”Melalui sejumlah pertemuan dengan warga maupun saat reses, banyak masyarakat khususnya remaja dan pelajar yang meminta jam buka perpustakaan kampung diperpanjang hingga malam hari atau ketika jam belajar,” jelas Tutik.

Apabila jam buka perpustakaan kampung bisa diperpanjang hingga malam hari, tambah Tutik, akan mempermudah para siswa maupun orangtua yang membantu proses belajar putra-putrinya.

”Yang namanya PR sampai tugas kliping itu kan biasanya dibahas ketika malam hari. Jadi saat malam hari, biasanya baik orangtua maupun siswa sama-sama sibuk mencari resensi untuk bahan mengerjakan PR maupun tugas lainnya,” jelasnya.

Seharusnya di saat para orangtua kebingungan seperti itu, sambung Tutik, perpustakaan kampung bisa diandalkan. Bukan sebaliknya seperti yang sekarang terjadi, para orangtua sibuk keluar rumah mulai dari toko buku hingga ke Sriwedari untuk menyediakan buku yang dibutuhkan putra-putrinya.

Belum cukup itu saja, imbuhnya, para siswa terkadang juga harus ke warung internet (Warnet) untuk mendapatkan tambahan materi. Dengan segala kerepotan tersebut, sambung Tutik, warga kemudian mengusulkan supaya perpustakaan kampung diperpanjang jam bukanya hingga malam hari.

Tujuannya ketika malam hari perpustakaan kampung buka, warga dengan mudah bisa menemukan buku pendamping maupun mencari bahan-bahan tugas dari internet.

”Usulan dari warga itu terus terang sampai sekarang belum saya sampaikan kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Arpusda). Nanti ketika ada rapat kerja (Raker), usulan itu akan saya sampaikan,” ujarnya.

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya