SOLOPOS.COM - Anak-anak di wilayah Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mengikuti kegiatan belajar bareng di Posko Lintas Merapi Deles, Selasa (23/11/2021) siang. (Istimewa/Sukiman)

Solopos.com, KLATEN—Warga lereng Gunung Merapi wilayah Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, selama setahun terakhir membikin kelompok belajar bareng menindaklanjuti tersendatnya proses belajar mengajar gegara pandemi Covid-19. Aktivitas sanggar belajar itu rutin digelar saban Selasa dan Jumat.

Lokasi tempat belajar bersama tersebut di Posko Lintas Merapi Deles, Dukuh Mbangan, Desa SIdorejo yang menjadi sala pusat kegiatan warga setempat mulai dari kegiatan sukarelawan, sosial dan budaya, serta kesenian. Sementara, para pengajar pada sanggar tersebut merupakan remaja di kampung setempat. Meski digelar menggunakan perlengkapan seadanya, kegiatan tersebut terus menarik minat anak-anak mendatangi posko.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Posko Lintas Merapi Deles, Sukiman, mengatakan jumlah anak yang rutin belajar di posko tersebut beragam. Pada Selasa (23/11/2021), ada sekitar 14 anak yang berkumpul dan belajar bareng di posko. “Biasanya sampai 20 anak dari warga sekitar,” kata Sukiman kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: UMK Boyolali Diusulkan Naik Sekitar Rp10.000

Rentang usia anak itu beragam mulai dari usia TK, PAUD, hingga SD. Materi pelajaran yang dibahas dalam kelompok belajar itu beragam mulai dari matematika, agama, hingga bahasa inggris. Kelompok tersebut juga menjadi tempat bagi anak-anak lereng Merapi untuk mengerjakan tugas sekolah.

“Yang memandu ada dua sukarelawan yakni Umi dan Vita yang juga warga sini. Untuk waktu belajarnya dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB,” jelas Sukiman.

Sukiman menuturkan kelompok belajar itu dibentuk untuk memberikan ruang belajar kepada anak-anak usia sekolah di wilayah Deles. Dia berharap melalui kegiatan tersebut anak-anak usia sekolah tak mengalami kekosongan dalam proses belajar meski saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah bergulir di Klaten seiring menurunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Klaten dari level 3 ke level 2.

Baca Juga: Regenerasi Petani, Pemdes Demakijo Bentuk Kelompok Petani Milenial

“Dulu itu dibuat karena keprihatinan kami terhadap proses pembelajaran anak-anak karena pandemi Covid-19. Takutnya saat itu dengan tidak ada pembelajaran tatap muka di sekolah akan terjadi kekosongan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kami berinisiatif dengan mendukung melalui kegiatan tambahan belajar di sini [Posko Lintas Merapi Deles],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya