SOLOPOS.COM - Warga Dusun Kluwih, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo bahu-membahu membangun jembatan darurat, Kamis (29/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

 Warga Dusun Kluwih, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo bahu-membahu membangun jembatan darurat, Kamis (29/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)


Warga Dusun Kluwih, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo bahu-membahu membangun jembatan darurat, Kamis (29/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Dusun Kluwih, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo gotong-royong membangun jembatan darurat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jembatan yang terbuat dari bambu itu menjadi satu-satunya penghubung antara warga Desa Lengking dengan warga Desa Tanjung, Kecamatan Nguter.

Pantauan Solopos.com, Kamis (29/8/2013), belasan warga setempat bahu-membahu membangun jembatan. Panjang jembatan yang dibuat diperkirakan mencapai 25 meter. Warga memasang tiang penyangga jembatan dengan cara menyelam hingga ke dasar Sungai Bengawan Solo.

Salah satu warga Dusun Kluwih, Wagino, mengatakan pembuatan jembatan itu diperkirakan memakan waktu dua hari. Menurut keterangan Wagino, jembatan itu dibangun lantaran jembatan sebelumnya hilang diterjang arus air Sungai Bengawan Solo, Juli lalu. Setelah jembatan ambrol, kata dia, warga dan para pengendara motor menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai. Warga yang ingin menyeberang menggunakan perahu dikenakan biaya Rp2.000 untuk sekali penyeberangan. Salah satu warga berjaga di perahu untuk mengemudikan perahu.

Salah satu warga yang biasa melintas di jalur tersebut, Sutanto, mengatakan dengan dibangunnya jembatan itu lagi, maka akan lebih meghemat waktu tempuh perjalanan. Pasalnya jembatan tersebut bukan hanya menjadi satu-satunya penghubung antara Desa Lengking dengan Desa Tanjung, tapi juga sebagai jalur cepat bagi sebagian warga yang hendak ke Sukoharjo Kota.

“Perjalanan dari Bulu ke Sukoharjo Kota bisa memakan waktu setengah jam kalau harus lewat Desa Banmati, Kecamatan Tawangsari. Tapi dengan adanya jalur ini, perjalanan bisa ditempuh 15-10 menit saja,” ujar Sutanto saat ditemui Solopos.com di lokasi dekat proyek pembangunan jembatan, Kamis.

Ia berharap jembatan itu bukan hanya dibangun secara darurat, tapi ke depan harus dibangun secara permanen agar bisa dirasakan dan diambil manfaatnya oleh banyak orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya