SOLOPOS.COM - Logo Front Pembela Islam (FPI) (islampos.com)

Logo Front Pembela Islam (FPI) (islampos.com)

Logo Front Pembela Islam (FPI) (islampos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Front Pembela Islam (FPI) menyambut baik langkah polisi menyematkan status tersangka bagi warga Patean dan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang melawan razia mereka, Kamis (18/7/2013) lalu. Perlawanan warga atas razia yang dilakukan FPI itu memicu bentrok dan berbuntut tewasnya Tri Muniarti, 40, akibat tertabrak mobil FPI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya menjadikan empat warga Kendal yang memukul anggota FPI dan membakar mobil mereka itu sebagai pesakitan, polisi telah terlebih dulu menetapkan status serupa kepada dua anggota FPI dan seorang sopir mobil sewaan mereka. Begitu status tersangka disematkan, polisi memindahkan lokasi penahanan mereka ke Mapolda di Semarang.

Apresiasi positif atas langkah polisi itu, Senin (22/7/2013), dikemukakan Ketua Divisi Advokasi FPI Jateng, Zaenal Abidin Petir. ”Hanya saja kami berharap empat orang yang dijadikan tersangka ini bukan warga tapi preman dan bandar judi toto gelap [togel],” ujarnya kepada Solopos.com di Semarang.

Menurut dia, warga Sukorejo tidak bersalah karena menjadi korban provokasi dari preman dan bandar judi togel yang terusik dengan langkah FPI. Dia meminta polisi dari Polres Kendal bertindak tegas dengan menangkap para preman, beking dan bandar judi togel yang nekat beroperasi saat Ramadan di Sukorejo. ”Kalau yang ditangkap dan dijadikan tersangka adalah warga Sukorejo, maka polisi telah gagal. Polisi harus menangkap semua preman, beking dan bandar judi togel di Sukorejo,” tegas Zeanal.

Penetapan tersangka empat warga warga Patean dan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, diungkapkan langsung oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol. Dwi Priyatno, seusai bertemu dengan para kiai dan tokoh agama se-eks Karesidenan Semarang di Mapolda Jateng, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin. Pertemuan itu juga dihadiri Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Agus Kriswanto.

Dalam pertemuan itu, para kiai dan tokoh agama se-eks Karesidenan Semarang sejatinya telah mengecam tindakan FPI yang melakukan sweeping yang berujung bentrok. Aparat keamanan dan pertahanan negara juga telah dinasihari agar tidak membiarkan organisasi semacam itu.”Organisasi semacam ini [FPI] jangan dipelihara, karena senantiasa menimbulkan bentrokan,” tutur Kiai Solahudin dari Kaliwungu, Kendal di hadapan petinggi TNI dan Polri Jateng itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya