SOLOPOS.COM - Sri Mulyani (Instagram @yani_sunarno)

Solopos.com, KLATEN -- Sejumlah warga Klaten mendadak menjadi miliarder pascamemperoleh uang ganti rugi (UGR) lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja, dalam beberapa waktu terakhir.

Bupati Klaten, Sri Mulyani berpesan ke setiap warga yang memperoleh UGR lahan terdampak tol Solo-Jogja agar bijak dalam membelanjakan uangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pesan itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Rumah Makan Kakung Sableng Klaten, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Wonogiri Dimulai, Sasar Veteran dan PWRI Dulu

Diketahui sejauh ini, di sejumlah desa di Klaten sudah melangsungkan musyawarah penetapan ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Kulonprogo-Jogja-Solo. Hal itu terutama di Klaten bagian utara, seperti di Polanharjo dan Delanggu.

"Pembebasan lahan di Klaten masih berlangsung. Ini masih proses terus. Harapannya, tidak ada gejolak di masyarakat," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengimbau ke seluruh warga terdampak jalan tol Solo-Jogja yang sudah memperoleh UGR untuk bijak menggunakan uangnya. Penggunaan uang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga.

Baca juga: Petugas Sampah di Solo Meninggal Saat Bekerja Pindahkan Sampah

"Tentunya akan ada warga yang memiliki duit banyak. Kami berpesan, gunakan uang itu sebaik-baiknya. Jangan boros. Beli sesuatu yang menjadi kebutuhan, bukan yang diinginkan. Manfaatkan yang lebih baik, seperti disimpan atau pun digunakan untuk usaha," kata Mulyani.

Bupati Klaten mengatakan pemberian UGR antara satu daerah dengan daerah lain bakal berbeda. Meski berbeda, diharapkan seluruh warga terdampak jalan tol Solo-Jogja dapat menerima UGR yang sudah ditetapkan oleh tim appraisal.

"Semua warga terdampak tentu minta UGR yang tinggi. Tapi semuanya didasarkan pada tim appraisal. Yang jelas dalam pembebasan lahan itu adanya ganti untung, bukan ganti rugi," katanya.

Penetapan Ganti Kerugian

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan di wilayahnya terdapat sejumlah desa terdampak jalan tol Solo-Jogja. Sebanyak empat desa sudah dilakukan musyawarah penetapan ganti kerugian, seperti di Kahuman, Sidoharjo, Polan, dan Kapungan.

Di tahap selanjutnya, pelaksanaan musyawarah penetapan UGR berlangsung di Keprabon, Kranggan, dan Glagahwangi. Rata-rata, UGR di Kecamatan Polanharjo senilai kurang lebih Rp600.000 per meter persegi.

"Di Polanharjo relatif tak ada kendala. Semua lancar. Pertengahan pekan ini, berlangsung musyawarah penetapan ganti kerugian di Keprabon," katanya.

Baca juga: Obituarium Habib Hasan Mulachela: Sosok yang Kuatkan Gibran Jadi Wali Kota Solo

Joko Handoyo berharap seluruh warga terdampak jalan tol Solo-Jogja di wilayahnya dapat menyetujui proyek jalan tol Solo-Jogja.

Terlebih, hal itu sudah menjadi proyek strategis nasional. "Di Keprabon itu ada 72 bidang yang terdampak jalan tol," katanya.

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi.

Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya