SOLOPOS.COM - Peserta memasang bendera Merah Putih dengan cara memanjat di tiang bambu pada upacara bendera HUT RI di kawasan Pegunungan Kendeng, Desa Kedumulyo, Pati, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022). (Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS — Warga yang tinggal di sekitar Pegunungan Kendeng seperti wilayah Pati, Rembang, dan Kudus, Jawa Tengah, diimbau mewaspadai potensi banjir bandang. Hal ini disebabkan meningkatnya intensitas hujan selama beberapa waktu terakhir.

Banjir menjadi bencana yang patut diwaspadai mengingat vegetasi di wilayah tersebut sangat minim. Pakar Lingkungan dari Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus, Hendy Hendro, mengatakan, vegatasi di kawasan Kendeng sangat rendah, sehingga tidak banyak air hujan yang terserap ke tanah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Pegunungan Kendeng kalau kita amati di Google Maps saja, tutupan vegetasinya sangat rendah, sehingga air hujan yang turun tidak banyak yang terserap masuk ke dalam tanah, malah menjadi air permukaan dan air larian,” katanya, Jumat (21/10/2022), sebagaimana dilansir Murianews.com.

Kondii tersebut diperparah dengan sungai-sungai di daerah hilir yang tidak bisa menampung air dalam volume banyak. Hal itulah yang kemudian menyebabkan banjir di wilayah Pati dan Rembang.

“Kudus memang belum, tapi kami rasa daerah seperti di Wonosoco dan Undaan harus bersiap,” sambungnya.

Baca juga : Garam Langka Jono dari Sumur Air Laut Selat Muria

Hendy menambahkan, sungai-sungai di hilir seperti di Kecamatan Mejobo perlu dibersihkan dari sampah. Bila perlu, dia menyarankan pengerukan sungai agar tumpahan air dari hulu bisa tertampung.

“Karena banjir yang terjadi di daerah tersebut biasanya terjadi karena banyak tumpukan sampah di sana,” sambungnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus menyiapkan sumber daya yang ada untuk menghadapi bencana. Melakukan koordinasi dengan para pihak yang berhubungan dengan masalah kebencanaan juga merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

”Memetakan wilayah bencana kemudian membuat peta jalan dalam menghadapi bencana tersebut, masyarakat di daerah rawan bencana juga harus mendapat sosialisasi yang baik terkait penanganan bencana,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya