SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana pinjaman (JIBI/Solopos/Dok.)

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY mencatat, stabilitas sistem keuangan DIY relatif terjaga

Harianjogja.com, JOGJA-Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY mencatat, stabilitas sistem keuangan DIY relatif terjaga di tengah intermediasi perbankan yang masih belum sepenuhnya pulih. Penyaluran kredit secara masif perlu dilakukan agar semakin memperkuat kondisi keuangan di DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala KPw BI DIY, Budi Hanoto mengatakan, kendati melambat, penyaluran kredit perbankan masih tumbuh sebesar 11,8% (year on year/yoy) pada triwulan III 2017. Angka tersebut meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,2% (yoy).

Sebenarnya, kata dia, turunnya angka kredit macet saat ini menjadi kesempatan bank untuk dapat menyalurkan kreditnya secara masif. Budi mengatakan, momentum untuk menyalurkan kredit bagi perbankan didukung penurunan risiko kredit yang tercermin dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 2,45% menjadi 2,16%.

“Dengan demikian, ruang untuk pembiayaan pembangunan di DIY melalui optimalisasi penyaluran kredit dari bank umum sangat terbuka,” kata Budi, Sabtu (16/12/2017).

Penyaluran kredit pada masyarakat perlu digenjot untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan yang masih berada jauh di bawah Loan Deposit Ratio (LDR) perbankan nasional sebesar 89,07%.

Budi mengatakan, pertumbuhan kredit yang melambat membuat LDR perbankan di DIY masih belum ideal. “LDR 59 persen. Artinya masyarakat Jogja lebih suka menabung daripada mengambil kredit,” tuturnya.

Perbankan menurutnya dapat memanfaatkan momentum yang sedang berkembang di DIY saat ini, yaitu pertumbuhan jumlah usaha kelas kecil dan mikro (UKM) dari segala sektor.

Pelaku UKM yang sedang tumbuh tersebut membutuhkan modal untuk pengembangan usaha sehingga perbankan dapat berperan menyuntikkan dana kepada mereka. Selama ini, katanya, pengajuan kredit justru banyak datang dari kalangan rumah tangga dan korporasi, sementara dari kalangan UMKM masih rendah.

Deputi Direktur KPw Bi DIY, Sri Fitriani juga menyampaikan UKM berbasis animasi dan game saat ini sedang tumbuh pesat di DIY. Kalangan perbankan dan pusat pembiayaan berbasis online seperti financial technology (fintech) bisa masuk ke ranah itu dalam rangka memperkuat modal usaha. Kedua bidang itu sedang banyak digandrungi anak muda karena menjadi sumber penghasilan.

“Bank Indonesia mendukung dari segi pendanaan dengan menyinergikan dengan financial technology yang saat ini juga marak berkembang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya