SOLOPOS.COM - Ilustrasi buka jendela. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sirkulasi udara di ruangan termasuk membuka jendela rumah diyakini bisa mencegah penyebaran Covid-19. Sayangnya, masih banyak warga Jawa Tengah yang malas buka jendela rumah.

Para peneliti dari UC-Davis dan University of Oregon yang telah menerbitkan laporannya di jurnal mSystems menghasilkan beberapa rekomendasi untuk ruang kerja yang lebih sehat di tengah wabah virus corona Covid-19.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Sebagaimana dilansir dari Suara.com, dua peneliti itu menyarankan membuka jendela untuk menjaga sirkulasi udara yang lebih baik dan membuka tirai untuk mendapatkan sinar matahari secara alami.

Baca Juga: Nadiem Makarim Pamer Makan Mi, Warga 5 Daerah di Indonesia Ini Paling Suka Makan Mi Instan

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) juga mengimbau masyarakat untuk buka jendela rumah sesering mungkin untuk menciptakan ventilasi ruangan yang baik sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19.

Imbauan itu seiring dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menyampaikan bahwa kemungkinan virus corona bisa menular melalui udara atau airbone.

“Dengan terdapatnya risiko penularan secara airborne, terutama pada ruangan tertutup, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menghimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik, menghindari keramaian baik itu tempat tertutup maupun tempat terbuka, menggunakan masker dimana saja dan kapan saja bahkan dalam ruangan, menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik,” demikian tertulis dalam surat imbauan yang ditandatangani Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto pada Minggu (12/7/2020), sebagaimana dikutip dari Suara.com.

Sayangnya kebiasaan warga Jateng untuk rutin buka jendela tiap hari belum terjadi. Hal tersebut terangkum dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Jawa Tengah 2018 yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Ada tiga ruangan rumah yang diriset apakah selalu buka jendela tiap hari yaitu ruang tidur utama, ruang dapur, dan ruang keluarga.

Baca Juga: Hukum Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha, Adakah Aturannya?

Dari tiga ruangan itu, semuanya di bawah 50% buka jendela tiap hari dan yang paling rendah adalah ruangan dapur yang hanya 35%. Selain jarang buka jendela tiap hari, ventilasi ruangan juga masih belum optimal. Berikut data lengkap hasil Riskesdas Jawa Tengah 2018.

Ruang Tidur Utama

Jendela Dibuka Tiap Hari: 47,42%

Ventilasi Cukup: 47,30%

Pencahayaan Cukup: 74,44%

Ruang Dapur

Jendela Dibuka Tiap Hari: 35,01%

Ventilasi Cukup: 42,92%

Pencahayaan Cukup: 74,29%

Baca Juga: Keren! Inilah 5 Daerah di Jateng yang Warganya Disiplin Pakai Helm, Solo Termasuk?

Ruang Keluarga

Jendela Dibuka Tiap Hari: 45,73%

Ventilasi Cukup: 55,28%

Pencahayaan Cukup: 83,38%

Itulah potret kebiasaan warga Jawa Tengah buka jendela rumah tiap hari pada 2018. Semoga pada masa pandemi ini semakin banyak yang rajin buka jendela.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya